Ahad 29 Mar 2015 17:55 WIB

Pemilihan Majelis Syuro PKS Dinilai Minim Konflik

Rep: C05/ Red: Bayu Hermawan
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro memprediksi pergantian anggota Majelis Syuro di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak akan diwarnai oleh konflik internal. Hal itu karena menurutnya PKS sudah memiliki sistem internal partai yang sudah mapan.

Siti menyatakan PKS merupakan partai yang berbasis kader. Dari sinilah, kata dia, partai ini membentuk sistem internal yang mesti diikuti anggotanya. Gara gara ini kader menjadi patuh dengan instruksi pimpinan.

"Inilah yang membuat dinamika di internal partai tidak separah partai lain," katanya, Ahad (29/3).

Ia mengatakan, aturan main suksesi di PKS juga lebih jelas. Ini semisal dengan tak boleh rangkap jabatan jika menduduki struktur partai. Kondisi demikian membuat suksesi kepemimpinan menjadi lebih sehat.

"Contoh pak Tifatul yang mundur dari presiden PKS ketika sudah menjabat jadi menteri komunikasi dan informasi," ujarnya.

Hari ini rencana PKS melakukan pemilihan raya serentak di 34 kabupaten dan kota se Indonesia. Seluruh calon anggota MS wajib memenuhi syarat sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD-ART)  partai.

Di antaranya, bakal calon sudah menjadi anggota ahli tidak kurang dari tujuh tahun, berusia paling sedikit 30 tahun, berpengalaman sebagai pengurus pada struktur partai tingkat provinsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement