REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Marwan Cik Hasan menyayangkan kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang kembali menaikkkan harga BBM dari Rp 6.800 menjadi Rp 7.300 per liter. Marwan menilai kebijakan ini tidak tepat dan terancam menyengsarakan rakyat di tengah kondisi lemahnya perekonomian.
"Presiden jokowi harus memimpin rakyat indonesia dengan kemurnian hatinya, agar keputusan yang dibuat tidak menyengsarakan rakyat," kata Marwan melalui siaran pers yang diterima ROL, Ahad (29/3).
Seharusnya, dalam mengambil kebijakan seperti menaikkan harga BBM, Jokowi menurut Marwan harus terlebih dahulu mempertimbangkan hajat hidup rakyat dari berbagai aspek. Sebab, dengan kembali menaikkan harga BBM, otomatis akan turut berdampak kepada naiknya harga jual kebutuhan pokok lain.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI itu mengingatkan dalam mengelola negara, Presiden Jokowi jangan menyamakan dengan mengelola sebuah perusahaan. Sebab mengelola perekonomian negara, kata Marwan, tidak hanya memperhatikan aspek untung rugi.
"Pemerintah Jokowi seperti sedang mengelola perusahaan. Begitu harga bahan baku naik maka harga jual juga otomatis naik. Padahal ini mengelola negara yang harus melihat semua aspek," ujar Marwan.