REPUBLIKA.CO.ID, REJANGLEBONG -- Dinas Pertanian Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu sedang menyiapkan program pembangunan saluran irigasi tersier untuk 3.800 hektare areal persawahan. Dari 74 kelompok tani yang akan mengerjakannya, baru 48 kelompok yang sudah siap. Sedangkan 26 kelompok lainnya masih dalam tahapan pengajuan dan persiapan lahan.
Kabid Pengelolaan Lahan Air dan Perlindungan Tanaman pada Distan Rejanglebong, Hadi Wiyanto mengatakan pembangunan irigasi tersier ini untuk mendukung program swasembada pangan nasional. Program itu sendiri sudah ditinjau Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat berkunjung ke Rejanglebong pada awal Maret 2015 lalu.
Pembangunan irigasi tersier itu akan dilaksanakan oleh kelompok tani dari masing-masing desa yang akan menjadi sasaran kegiatan dengan jumlah areal paling sedikit 50 hektare.
Pengerjaannya akan dilaksanakan kelompok tani secara swakelola dengan pembiayaan dari pemerintah pusat, dan akan diawasi langsung oleh pihaknya, petugas TNI serta petugas dari Pemprov Bengkulu. Irigasi tersier yang akan dibangun tersebut merupakan irigasi baru yang selama ini masih berbentuk irigasi tradisional dengan sebaran di Kecamatan Curup Utara, Curup Selatan, Curup Timur, Sindang Beliti Ilir, Kota Padang, Padang Ulak Tanding, Sindang Kelingi, Selupu Rejang dan Kecamatan Sindang Beliti Ulu.
Dia mengatakan, pembangunan jaringan irigasi diharapkan dapat menyukseskan program ketahanan pangan nasional 2017 terutama untuk jenis tanaman padi, jagung serta kedelai. "Program pembangunan jaringan irigasi ini sepenuhnya akan dilakukan oleh kelompok tani ataupun gapoktan di masing-masing desa, untuk menentukan lokasinya disesuaikan dengan usulan dari masing-masing kelompok maupun gapoktan yang diajukan ke Dinas Pertanian Rejanglebong," ujarnya, Sabtu (28/3).