REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjurian lomba desain logo Pasar Modal Syariah masih berlangsung di Gedung Harian Republika, Jakarta Selatan. Setelah mendapatkan 110 besar, kali ini sudah mengerucut menjadi 30 besar. Menurut salah satu juri dari Hello Motion Academy, Wahyu Aditya (35) ada hambatan yang membuat penilaian juri cukup sulit.
"Masih banyak yang memiliki simbol-simbol sama dan pola-pola yang juga sama," kata Wahyu, Jumat (27/3).
Menurut penilaiannya kebanyakan logo masih terlalu konvensional dan jauh dari kesan modern. Padahal ia mengaku mencari logo yang segar dan kekinian.
Pria asli Malang yang kental aksen Jawa ini juga mengatakan logo yang layak dimenangkan adalah desain yang sesuai dengan visi misi pasar modal syariah sendiri. Logo yang modern dan langsung memberikan kesan.
Sementara itu menurut juri dari Republika, Kumara Dewatasari mengatakan logo yang dikirimkan peserta hampir semua pernah dilihat. Jadi tidak menjamin desain yang dikirim murni kretivitas desainer.
Menurut ahli desain ini, bisa jadi inovasi dari logo-logo yang sudah ada. Oleh karena itu juri melihat dari sisi kretivitas desain yang harus menggambarkan pasar modal syariah secara informatif.
Juri ketiga yang merupakan Dosen Seni Rupa Universitas Widyatama Bandung juga mengatakan hal serupa. Desain yang dilihatnya belum ada yang istimewa. Belum ada yang benar-benar berbeda dari desain-desain logo yang pernh dilihatnya.
Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat lomba desain logo untuk pasar modal syariah. Perlombaan ini diikuti 938 peserta dengan jumlah desain yang masuk lebih dari 1000 logo. Ini karena satu pesert boleh mengirimkan logo lebih dari satu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika