Kamis 26 Mar 2015 21:17 WIB

Pasar di Mataram Masih Ditemukan Bahan Makanan Berbahaya

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Kebutuhan pokok dijual di pasar, ilustrasi
Foto: Musiron/Republika
Kebutuhan pokok dijual di pasar, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  MATARAM -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Mataram mengungkapkan di sejumlah pasar tradisional Kota Mataram masih ditemukan bahan makanan yang mengandung bahan berbahaya semisal formalin, borak dan rhodamin.

Kepala Seksi Pemeriksaan, BPOM Kota Mataram, Yosef Dwi Irwan mengatakan berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) ditemukan bahan berbahaya dalam bahan makanan. Seperti terasi mengandung Rhodamin, Kerupuk mengandung Borak dan Mie berformalin.

"Trennya, rata-rata di pasar tradisional NTB masih ditemukan bahan makanan mengandung bahan berbahaya," ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Kamis (26/3).

Menurutnya, pihaknya terus melakukan pengawasan untuk memastikan pangan yang dijual sesuai ketentuan. Selain itu, terus melakukan upaya penyitaan dan pemusnahan bahan makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.

Ia menuturkan, hingga dua hari melakukan sidak di pasar Mandalika dan pasar Pagesangan, Kota Mataram ditemukan terasi mencapai 100 kg yang mengandung rhodamin.

Yosef mengatakan upaya sidak dilakukan untuk melakukan tindakan refresif di hulu dan hilir. "Kita akan memberikan sangsi pengamanan dan pemusnahan agar menimbulkan efek jera," katanya.

Selain itu, menurutnya, sanksi yang lebih berat yang bisa dilakukan adalah pencabutan izin dan bahkan diusir dari pasar. Serta memproses secara hukum.

Ia menuturkan, level yang paling banyak bahan berbahaya dalam makanan adalah borak dan formalin disertai rhodamin. "Dampak kepada kesehatan ke depan yaitu gangguan ginjal, hati dan pencernaan bahkan sampai menurunkan tingkat kecerdasan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement