Ahad 22 Mar 2015 19:31 WIB

Ada Peluang Demokrat Merapat ke KIH ataupun KMP

Rep: c23/ Red: Joko Sadewo
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Political Communication (Polcom) Institute Heri Budianto melihat ada peluang Partai Demokrat untuk bergabung dengan salah satu Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Ini akan terjadi jika kepentingan politiknya terakomodasi salah satu kubu.

Dalam pandangannya, selepas Pemilu 2014, jati diri Partai Demokrat memang menjadi partai penyeimbang. Tapi, kata dia, tidak menutup kemungkinan Demokrat berkoalisi dengan KIH ataupun KMP.

"Ini bisa terjadi jika kepentingan politiknya terakomodasi dan terpenuhi oleh salah satu kubu," jelas Heri pada Republika Online (ROL), Ahad (22/3). Jika kepentingannya tidak terpenuhi, lajut Heri, Demokrat akan tetap menjadi poros penyeimbang. Tidak sepenuhnya berada di KMP atau KIH.

Posisi Demokrat sebagai penyeimbang ini, menurut dia, memang identik dengan karakter Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).  Menurutnya, SBY selalu hati-hati dalam memutuskan sikap politik. "Apalagi terkait degan kepentingan partai," ucapnya.

Sebelumnya, Sekertaris Harian KMP, Fahri Hamzah mengatakan ada komunikasi antara Ketua Umum Golkar Munas Bali, Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan keduanya, kata Fahri, membahas soal keseriusan bekas partai penguasa itu untuk memimpin barisan oposisi.

Namun kabar ini segera dibantah Sekertaris Fraksi Demokrat, Didik Mukriyanto. Didik mengatakan kedudukan partainya dalam barisan dua koalisi besar saat ini, tetap berada di tengah. "Partai Demokrat tidak ingin dicap sebagai kelompok yang selalu ambil untung. Sikap kami sejak awal sudah terang benderang, tidak bergabung di KIH (Koalisi Indonesia Hebat), ataupun di KMP (Koalisi Merah Putih)," kata Didik, Kamis (19/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement