Sabtu 21 Mar 2015 14:12 WIB

Partai Golkar Konflik, Partai Lain Untung

Rep: C23/ Red: Didi Purwadi
 Suasana Sidang Mahkamah Partai Golkar yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Mahkamah Partai Golkar Muladi di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/2).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Suasana Sidang Mahkamah Partai Golkar yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Mahkamah Partai Golkar Muladi di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/2). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia, Sri Budi Eko Wardhani, menjelaskan jika polemik partai Golkar antara Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono terus bergulir, akan ada pihak yang diuntungkan.

Pihak tersebut, kata Sri, adalah partai-partai lain. Karena, Juni mendatang akan dilangsungkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Sri mengatakan Agung dan Ical harus duduk berdua untuk menyelesaikan konflik. ''Kalau tidak, Golkar bisa 'berhenti' dari pentas politik Indonesia," ucap Sri kepada Republika.co.id. Dan kalau itu terjadi, lanjut Sri, partai-partai lain akan diuntungkan karena berkurangnya saingan mereka dalam pilkada.

Dia juga mengungkapkan kalau Ical dan Agung enggan berdamai, maka pilihan Golkar jelas, yaitu kalah dalam pilkada mendatang. Selain itu, konflik tersebut akan semakin membuat kondisi partai kritis. "Makanya, ketemu dulu lah Ical sama Agung," tambah Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement