Jumat 20 Mar 2015 21:24 WIB

KPAI: Tak Pantas Pejabat Berkata Kotor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai sangat tak pantas pejabat publik berkata kotor. Terlebih perkataan itu disiarkan secara nasional. Hal ini tak mencerminkan ketauladanan yang patut dicontoh.

Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh menilai dialog yang menampilkan kata-kata kotor dan kasar itu sangat buruk dan tidak pantas disampaikan oleh pejabat publik. "Gubernur telah memberikan teladan sangat buruk bagi anak-anak," tegas Asrorun kepada wartawan, Jumat (20/3).

Pihaknya meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memberi teguran kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kata-kata kotor yang kerap dilontarkannya dalam sebuah tayangan program stasiun televisi.

"Meminta Mendagri sebagai penangungjawab pembina teknis aparatur daerah untuk melakukan proses penegakan hukum dan etika kepada gubernur itu, yang merupakan wakil pemerintah pusat di daerah agar ada efek jera," sambung Asrorun.

Atas tayangan tersebut, KPAI secara tegas meminta Ahok segera meminta maaf secara terbuka kepada publik khususnya kepada anak-anak. Ahok juga harus menyesali perbuatannya serta berkomitmen untuk tidak mengulang hal serupa.

Ahok, sambung Asrorun memang perlu memohon maaf, namun penegakkan kode etik pejabat publik penting dilakukan untuk menjamin tegaknya pemerintah yang baik. "Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi perlu lakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan,"pintanya.

Selain itu, DPRD juga diminta dapat melakukan langkah-langkah untuk fungsi pengawasan terhadap Gubernur sebagai pimpinan ekskutif untuk memberikan kepemimpinan yang baik.

"Anak Indonesia butuh teladan baik dari para pemimpin publik, itulah awal revolusi mental. Jika tidak, maka politisi minus negarwan ini lah peniup lonceng kematian generasi," ujar Asrorun.

Anggota DPR RI Tantowi Yahya menilai sikap Ahok tak mencerminkan sebagai pejabat negara. Masyarakat disebut Tantowi banyak yang keberatan dengan gaya bahasa Ahok yang kurang sopan.  "Menggunakan nama hewan, bajingan, kasar, dipakai semua begitu saja oleh dia,"kata Tantowi.

Jika terus dibiarkan, sambung Tantowi jelas akan berdampak bagi anak-anak dan sudah pasti akan ditiru oleh anak-anak. "Jangan salahkan anak-anak akan meniru gaya Ahok," ujar Tantowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement