REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga minyak dunia kembali mengalami penurunan dalam perdagangan. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menilai ajloknya harga minyak dunia memberikan dampak negatif maupun positif.
Menurut dia, penurunan harga minyak dunia dapat memberikan dampak positif yakni terhapusnya subsidi yang dianggarkan oleh pemerintah. Bahkan, ia menilai hal ini juga dapat memberikan keuntungan terhadap pemerintah.
"Kalau anjlok itu dua efeknya. Efek positifnya subsidi makin terhapus mungkin ada untung sedikit malah," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jumat (20/3).
Namun, kondisi ini juga dapat berdampak pada penurunan pendapatan negara yang bersumber dari migas. "Tapi pendapatan kita dari migas menurun juga, lebih banyak lagi. Itu efeknya. Pendapatan kita dari minyak dengan harga minyak 50 atau 40 sekian itu kita kekurangan pendapatan kira-kira 100 triliun. Itu diketahui semua," jelas Kalla.
Seperti diketahui, harga minyak mentah jenis Brent dan West Texas Intermediate (WTI) mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh menguatnya nilai tukar dolar terhadap mata uang mitra dagang utamaya.
Sikap negara Kuwait untuk tetap memproduksi minyak sesuai yang telah ditargetkan meskipun pasokan minyak di pasaran sudah berlebih mempengaruhi turunnya harga minyak dunia ini.