REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto membuktikan diri bahwa ia memang berpeluang untuk menduduki jabatan sebagai wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN). Bima Arya pun mengakui, posisi waketum PAN akan memberi nilai tambah bagi kepemimpinannya di kota Bogor.
"Posisi waketum akan membuka jaringan lobi dan komunikasi secara nasional untuk kepentingan pembangunan di Kota Bogor," katanya di Bogor, Rabu (18/3).
Sebanyak 79 pengurus harian DPP PAN didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Rabu (18/3). Di antara nama pengurus antara lain Sekjen Eddy Soeparno, Bendahara Umum Nasrullah, dan beberapa Ketua DPP dan Wasekjen.
Bima menyakini posisi Waketum PAN bisa sejalan (linier) dengan posisinya saat ini sebagai Wali Kota Bogor. Jaringan dan potensi lobi di tingkat nasional, ia yakini akan terbuka lebar dengan posisinya sebagai waketum.
Menurutnya, hal tersebut bertujuan untuk mempercepat program pembangunan di Kota Hujan melalui sikronisasi kebijakan dan jaringan, tidak hanya di tingkat lokal Kota Bogor, melainkan juga nasional.
"Saya akan mengatur waktu dan konsentrasi sebaik-baiknya antara tanggung jawab sebagai wali kota dan pimpinan partai (waketum-red)," katanya.