REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan desa-desa di Tanah Air siap menerima dana desa yang akan digelontorkan pada April.
"Semua siap. Hanya bagaimana memperkuat di pedesaan," ujar Marwan, Rabu (18/3).
Penguatan di pedesaan membutuhkan pelatihan yang akan diberikan oleh para pendamping.
"Dalam waktu dekat ada perekrutan pendamping. Kemudian mereka akan diberikan pelatihan, sebelum melakukan pendampingan di desa," tambah dia.
Disinggung apakah para pendamping itu menampung mantan fasilitator program PNPM, Marwan menjawab bahwa pendamping itu harus dites terlebih dahulu. Setelah lolos baru bekerja di desa yang ditempatkan, dengan gaji Rp2,5 juta hingga Rp8 juta.
"Banyak aspirasi masuk pada saya, mulai dari listrik, infrastruktur maupun perekonomian," jelas dia.
Dana desa, lanjut dia, bisa digunakan untuk membangun di pedesaan.
"Kami sudah menyurati bupati maupun kepala desa. Sejauh ini pada dasarnya sudah siap. Sisa waktu hanya sebulan, kami minta mereka melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dan disesuaikan dengan APBD," pinta dia.
Hal itu dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih, antara dana dari pusat dan daerah.
Dana desa merupakan amanat UU No. 6/2014 tentang Desa. Setiap desa mendapatkan dana sekitar Rp1 miliar, namun pemberiannya dilakukan bertahap.
Dana desa yang cair pada tahun ini sebesar Rp250-Rp280 juta tergantung dari kriteria desa tersebut. Setiap desa harus menyerahkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Jangka Menengah Desa (RKJMDes).
Ikuti Whatsapp Channel Republika