REPUBLIKA.CO.ID, FREEPORT -- Ratusan pekerja PT Freeport Indonesia masih memblokir jalan akses menuju salah satu tambang terbesar bernama Grasberg di Papua. Aksi blokir ini karena para pekerja hendak tuntut kompensasi lebih dari yang mereka terima selama ini.
"Mereka meminta kompensasi lebih dari manajemen karena mereka telah bekerja, sementara yang lain yang tidak bekerja dan mengikuti demonstrasi sebelumnya masih tetap dibayar," ujar salah satu staff Freeport Indonesia, Bambang Susigit pada Reuters, Rabu (18/3).
Hingga kini, belum diketahui motif sebenarnya dari aksi pemblokiran yang mereka lakukan. Namun, Bambang mengakui saat ini memang terjadi penurunan produksi tembaga sehingga harga logam turun hingga delapan persen.
Bambang masih berupaya untuk melakukan negoisasi dengan para pekerja tentang persoalan yang terjadi. Ia juga mengatakan hingga kini kondisi masih dibawah kendali para pekerja. Meski begitu, ada gangguan pada akses tersebut sepanjang 74 mil.
Dihubungi secara terpisah, Albar Sabang selaku ketua serikat pekerja mengatakan, aksi pembelokiran tersebut tidak diatur oleh serikat pekerja, sehingga pihaknya tidak mengetahui apa yang melatarbelakangi aksi tersebut.