REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) akan semakin menggiatkan e-procurement di semua kementerian dan lembaga negara (LN).
Menurut Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi, dengan e-procurement ini, tender di tiap kementerian dan LN pun akan dikurangi untuk menghemat waktu dan efisiensi kinerja.
"Dengan e-procurement, semua (informasi) belanja pemerintah, sudah harus bisa diakses publik. Termasuk harganya. Dengan demikian, pasti lebih kompetitif," kata Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi, Senin (16/3).
Menteri Yuddy menuturkan, di website resmi tiap kementerian, sudah bisa dilihat oleh publik berapa anggaran rutin kementerian, belanja modalnya, dan belanja barangnya. Semua hal yang termasuk ke dalam e-budgeting itu, kata Menteri Yuddy, sudah sangat transparan.
Selain itu, lanjut Menteri Yuddy, e-procurement dinilai dapat mempercepat penyerapan anggaran. Bila e-budgeting menampilkan daftar barang-barang yang akan ditenderkan, e-procurement memastikan tender berjalan efisien dan hemat waktu.
Sehingga barang-barang yang tidak perlu ditenderkan, hanya akan ditampilkan harga barangnya.
"Sudah ada e-procurement, untuk beli alat-alat tidak perlu ditenderkan. Apalagi, hal yang rutin, seperti alat tulis kantor. Sehingga tender lebih sedikit. Dan itu akan mempercepat proses pembangunan," ujar Menteri Yuddy.
Dia memastikan, dengan tender yang kian sedikit, belanja pemerintah akan cepat dilaksanakan, sehingga dana dapat segera berputar di masyarakat.
" Presiden sudah menginstruksikan kepada seluruh kementerian dan lembaga negara untuk menggunakan e-budgeting. Sedapat mungkin seluruh barang dan jasa yang diperlukan dilakukan melalui e-procurement," kata dia.
Hingga saat ini, lanjut dia, e-procurement belum mencapai 30 persen dari seluruh item belanja pemerintah. Sehingga dalam waktu dekat, jumlah item di dalam katalog e-procurement akan diperbanyak.