Senin 16 Mar 2015 15:45 WIB

Polri Pastikan 16 WNI di Perbatasan Suriah Berencana Gabung ISIS

Rep: C14/ Red: Winda Destiana Putri
Kepala kantor Imigrasi kelas 1 Surakarta Djarot Sutrisno (kanan) beserta Darori kepala Kasi dan penindakan dan Keimigrasian (kiri),menunjukkan foto kopi Paspor WNI yang hilang di Turki di kantor imigrasi kelas 1 Surakarta, Jawa Tengah, Senin (9/2).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Kepala kantor Imigrasi kelas 1 Surakarta Djarot Sutrisno (kanan) beserta Darori kepala Kasi dan penindakan dan Keimigrasian (kiri),menunjukkan foto kopi Paspor WNI yang hilang di Turki di kantor imigrasi kelas 1 Surakarta, Jawa Tengah, Senin (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian RI (Polri) memberikan konfirmasi tentang 16 orang warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap pihak keamanan Turki di perbatasan Turki-Suriah.

Menurut Kabag Penerangan Umum Polri Kombes Rikwanto, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita.

"Mereka memang berangkat dari Indonesia kemudian akan masuk ke (wilayah) ISIS lewat perbatasan Turki-Suriah. Namun, segera diamankan oleh pihak kemananan Turki," kata Kombes Rikwanto, Senin (16/3) di Mabes Polri, Jakarta.

Kombes Rikwanto melanjutkan, sampai sekarang keenam belas WNI ini ada di rumah tahanan Turki. Selain itu pemerintah Indonesia sendiri, kata Rikwanto, sudah memberangkatkan tim yang terdiri atas BNPT, Densus, Kemenlu, dan BIN.

Tim ini melakukan identifikasi terhadap 16 WNI tersebut. Identifikasi ini untuk menemukan fakta terkait mengapa mereka berada di perbatasan Turki-Suriah, dari mana berangkatnya, siapa yang mensponsori, kemudian akan berbuat apa mereka selanjutnya.

"Proses ini masih berjalan. Sudah diberangkatkan tim ini sejak Jumat kemarin (13/3)," jelas Rikwanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement