Senin 16 Mar 2015 14:34 WIB

WNI Hilang di Turki Positif Hendak Gabung ISIS

Rep: C07/ Red: Indira Rezkisari
Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Kelas I Tanjung Perak, Elfinur, menunjukkan salinan passport salah satu warga Surabaya yang hilang di Turki saat jumpa pers di Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak jl. Darmo Indah No 21, Surabaya, Jatim, Rabu (11/3).
Foto: Antara/Bima
Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Kelas I Tanjung Perak, Elfinur, menunjukkan salinan passport salah satu warga Surabaya yang hilang di Turki saat jumpa pers di Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak jl. Darmo Indah No 21, Surabaya, Jatim, Rabu (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hilangnya 16 WNI yang berlibur ke Turki membuahkan titik terang. Polisi memastikan kepergian mereka bukan untuk berlibur, melainkan untuk bergabung dengan ISIS.  

Kabagpenum Mabes Polri, Kombes Pol Rikwanto mengatakan tujuan dari 16 WNI yang akan pergi ke Suriah adalah untuk bergabung dengan ISIS. "Mereka berangkat dari Indonesia dan akan masuk ke ISIS lewat perbatasan Turki Suriah," kata Rikwanto, Senin (16/3).

Namun, sambung Rikwanto, saat ke 16 WNI akan melewati perbatasan,  pihak keamanan Turki sudah melakukan pengamanan dengan menangkap mereka. Saat ini, 16 WNI yang sebagian besar merupakan anak-anak dan wanita itu masih ditahan oleh pihak keamanan Turki.

Perlu diketahui,  Pemerintah Turki menangkap 16 warga negara Indonesia (WNI) yang sempat dikabarkan hilang dan disinyalir akan bergabung dengan kelompok Islamic State of Irak dan Syria (ISIS). Namun, 16 WNI tersebut berbeda identitasnya dengan 16 WNI yang memisahkan diri saat ikut tur ke Istanbul, Turki.

Adapun ke-16 WNI ditangkap saat akan menyeberang ke Suriah melalui jalur yang selama ini sering digunakan simpatisan ISIS. Ribuan warga asing dari lebih 80 negara, termasuk Inggris, Eropa, Cina dan AS telah bergabung dengan ISIS dan kelompok radikal lain di Suriah dan Irak. Sebagian besar masuk melalui Turki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement