Senin 16 Mar 2015 10:43 WIB

Masyarakat Didorong Bentuk Lembaga Pelestarian Danau Maninjau

Danau Maninjau
Foto: .
Danau Maninjau

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mendorong masyarakat Tanjung Raya membentuk lembaga pelestarian Danau Maninjau, untuk menjaga danau itu dari pencemaran.

"Peraturan Daerah (Perda) No. 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Kelestarian Kawasan Danau Maninjau mengamanahkan adanya lembaga di masyarakat yang melakukan tugas itu," kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Agam Azwirman di Lubukbasung, Senin (16/3).

Ia mengharapkan agar lembaga itu terbentuk, BPLH Kabupaten Agam telah melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat Tanjung Raya, wali nagari, jorong, dan lainnya pada Kamis.

Selama ini, lembaga pelestarian Danau Maninjau telah ada, namun kepengurusannya didominasi oleh pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemkab Agam, sehingga lembaga itu tidak berjalan karena dukungan masyarakat tidak ada. "Tanpa dukungan masyarakat, maka program pelestarian danau tersebut tidak akan berjalan," katanya.

Kualitas air Danau Maninjau tercemar berat oleh limbah pakan ikan dan limbah rumah tangga yang akibatnya ikan keramba jaring apung milik petani dan biota yang ada di Danau Maninjau ditemukan mati ketika curah hujan tinggi disertai angin kencang.

"Kasus kematian ikan keramba jaring apung ini sering terjadi setiap tahun, sehingga petani mengalami kerugian miliaran rupiah," katanya.

Untuk membersihkan Danau Maninjau, Pemkab Agam membutuhkan dana Rp1,6 miliar guna pembelian mesin penyedot limbah pakan ikan yang mengendap di dasar perairan.

BPLH Kabupaten Agam sudah mengajukan proposal untuk pengadaan mesin penyedot limbah itu ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Maninjau, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada awal 2014.

Namun, hingga kini belum ada realisasinya, sedangkan pihaknya terus berupaya untuk mendapatkan bantuan tersebut karena BPLH Kabupaten Agam tidak memiliki dana untuk pengadaan mesin penyedot limbah.

Azwirman mengatakan apabila alat penyedot sudah ada dan telah beroperasi, maka 10 tahun yang akan datang pakan ikan yang mengendap di Danau Maninjau itu sudah habis dan air Danau Maninjau menjadi bersih. "Saya yakin air danau vulkanik ini akan bersih apabila mesin penyedot limbah ini beroperasi setiap hari sampai beberapa tahun ke depan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement