REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Majalengka dalam tiga hari terakhir telah mengakibatkan longsor di sejumlah desa di Kecamatan Bantarujeg. Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun bencana itu menyebabkan aktifitas warga menjadi terganggu.
Longsor diantaranya terjadi di Desa Silihwangi, Kecamatan Bantarujeg, Ahad (15/3) sekitar pukul 03.00 WIB. Longsor berasal dari tebing setinggi 70 meter dan menutup akses jalan di desa tersebut.
"Akibat longsor, saya dan warga lain yang mau ke sawah atau pasar terpaksa harus memutar jalan dan menggunakan jembatan gantung,'' terang seorang warga Desa Silihwangi, Jajat.
Selain di Desa Silihwangi, longsor juga terjadi di Desa Gunung Larang dan Desa Cikidang.
Sekretaris Desa Cikidang, Asep Suryana menjelaskan, longsor terjadi Sabtu (14/3) sekitar pukul 04.00 WIB akibat hujan deras. Selain hujan deras, tanah di desanya juga labil.
Seorang warga di Blok Desa, RT 002 RW 003, Desa Gununglarang, Kecamatan Bantarujeg, Yusuf (74), menerangkan, material longsoran memenuhi bagian depan rumahnya. ''Saya berharap, pemerintah cepat tanggap atas musibah ini,'' tutur Yusuf.
Yusuf mengatakan, longsor juga membuat akses jalan Desa Gununglarang ke Desa Cikidang menjadi terputus. Warga Desa Gununglarang terpaksa menggunakan jembatan gantung sepanjang kurang lebih 500 meter untuk beraktivitas seperti ke sekolah, pasar dan ke kantor.
Selain longsor, jalan di Desa Gununglarang juga amblas. Beruntung, jalan tersebut hanya amblas pada satu jalur sehingga jalur satunya masih bisa dilalui kendaraan.
Kapolres Majalengka, AKBP Suyudi Ario Seto melalui Kapolsek Bantarujeg AKP Wawan Kuswana mengatakan, pihaknya bersama anggota TNI dari Koramil Bantarujeg bergotong royong bersama warga membersihkan material longsor. Petugas juga membuat jalan alternatif melewati kebun samping jalan yang amblas.