Ahad 15 Mar 2015 19:08 WIB

Dimyati: Saatnya Bersatu Mendukung Presiden Jokowi

Rep: C26/ Red: Djibril Muhammad
Sekjen PPP hasil muktamar Jakarta, Ahmad Dimyati Natakusumah.
Foto: Republika/Wihdan H
Sekjen PPP hasil muktamar Jakarta, Ahmad Dimyati Natakusumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Fraidz, Dimyati Natakusumah mengatakan tak ada lagi Koalisi Merah Putih (KMP) ataupun Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Hal itu disampaikannya menanggapi kemungkinan akan keluar dari KMP yang disampaikan Ketua Umum Djan Faridz. "Sudah tidak ada itu KMP atau KIH dalam pemerintahan," ujarnya saat dihubungi ROL, Ahad (15/3).

Menurutnya, sudah tidak perlu ada dua kelompok dalam pemerintahan. Sudah saatnya bersatu mendukung Presiden Jokowi. Ia juga mengatakan di dalam DPR juga tidak ada kelompok-kelompok berdasarkan koalisi. Semua mendukung bersatu dalam pemerintahan.

Ia mengibaratkan tak ada permasalahan soal suku asal para anggota dewan. Jawa, Sunda, Betawi dan sebagainya melebur menjadi satu. Tidak ada pembeda-bedaan. Hal itu juga berlaku dalam dukungan kepada Presiden Jokowi.

Saat dikonfirmasi akan mendukung KIH, ia menolak dikatakan demikian. Ia mengaku hanya mendukung Presiden Jokowi memerintah Indonesia.

Dimyati mengaku belum ada islah antara kubunya dengan pihak Romahurmuziy atau Romi. Padahal Jumat (13/3) lalu telah terjadi pertemuan keduanya dalam Muktamar Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) di Batam, Kepulauan Riau. Pertemuan itu digadang-gadang sebagai bentuk islah kedua kubu.

Dimyati mengatakan belum ada islah sampai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasona Laoly menghentikan intervensinya pada PPP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement