Sabtu 14 Mar 2015 20:25 WIB

Warga Karimun Mulai Kesulitan Air Bersih

Warga kesulitan air bersih
Foto: Antara
Warga kesulitan air bersih

REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN -- Warga Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau, mulai kesulitan air bersih akibat musim kemarau yang melanda sejak Januari 2015.

"Air bersih mulai langka. Keran air yang mengalirkan air dari PDAM sudah dua pekan tidak jalan," kata Supartini, seorang warga Sei Lakam, Tanjung Balai Karimun, Sabtu (14/3).

Supartini mengaku terpaksa membeli air yang dijual lori-lori (truk tanki) air untuk keperluan mencuci, memasak dan mandi. Lori-lori air tersebut, menurut dia merupakan alternatif jika pasokan air dari PDAM terhenti.

"Kami tidak punya sumur. Tanah di sini airnya payau, tidak layak untuk sumur. Lori air itu alternatif kalau air dari PDAM putus. Walaupun mahal, kami harus beli agar bisa mencuci dan mandi," katanya.

Ia mengaku setiap empat hari sekali menghubungi lori air agar datang mengisi drum dan bak mandi di rumahnya. Biaya yang ia keluarkan meningkat dua kali lipat dibandingkan biasanya.

"Kalau biasanya satu bulan Rp 150 ribu sekarang dua kali lipat, bahkan lebih. Dalam bulan ini kami sudah isi air sebanyak tiga kali. Sekali isi kami keluar uang Rp 25 ribu," kata Supartini.

Untuk kebutuhan air minum, Supartini mengaku sudah lama mengonsumsi air minum isi ulang, dengan harga Rp 5.000 pergalon.

"Kami membuat saluran air di atap, kalau hujan kan bisa dialirkan ke drum. Tapi, sudah lama tidak hujan. Hujan lebat dua hari lalu hanya sebentar, air yang tertampung cuma sedikit," katanya.

Rudi, warga Orari mengatakan terpaksa menumpang mandi dan mencuci di rumah kerabatnya karena keran air di rumahnya tidak mengucur.

"Kebetulan di rumah saudara air sumurnya bagus, daripada beli air lori lebih baik numpang disana," kata Rudi.

Seorang pekerja lori air Ujang mengaku air bersih yang dijual kepada warga dipasok dari waduk depan RSUD Karimun. Beberapa lori air, menurut dia, mendapat pasokan air dari sumur bor dan waduk lain.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement