REPUBLIKA.CO.ID,AJIBARANG--Dua penguras sumur, Limin (20) dan Nandar (26), warga Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, meninggal dunia saat sedang menguras sumur milik Samiyati di Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, Jumat (13/3). Kedua korban diduga meninggal akibat menghidrup gas beracun yang keluar dari mesin pemompa sumur.
Menurut keterangan saksi mata yang juga berusaha menolong korban, Sudir, peristiwa tersebut terjadi saat keduanya sedang menguras air yang ada di dalam sumur. Saat itu, Limin turun ke dasar sumur dengan membawa mesin pemompa air. ''Limin ikut menurunkan mesin tersebut, karena kalau diletakkan di permukaan sumur, mesin tersebut tidak mampu menyedot air,'' jelasnya.
Beberapa saat setelah menghidupkan mesin penyedot air tersebut, Limin yang berada di dalam sumur dengan kedalaman 10 meter tersebut, tib-tiba terkulai lemas dan tercebur ke dalam air. Nandar yang melihat rekannya terkulai, langsung turun ke bawah untuk menolongnya.
Ketika Nandar sampai di dasar sumur, awalnya dia tidak merasakan apa-apa. Bahkan dia sempat meminta tali dan untuk mengikat tubuh Limin agar bisa diangkat ke permuakaan. Bahkan tubuh Limin sempat diangkat pelan-pelan ke atas permukaan.
Namun saat tubuh Limin belum mencapai permukaan, tiba-tiba tali putus sehingga tubuh Limin langsung menimpa Nandar. ''Setelah tertimpa tubuh Limin, Nandar langsung diam tidak bergerak. Kemuungkinan, kondisi Nandar sebelumnya juga sudah lemas akibat keracunan gas,'' katanya.
Mendapati kejadian ini, Sudir yang saat itu membantu menarik korban, tidak berani turun ke dasar sumur. Bersama pemilik rumah, dia melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ajibarang yang kemudian menerjunkan anggotanya untuk mengevakuasi tubuh kedua korban. Setelah dilakukan berbagai upaya, tubuh kedua korban tersebut akhirnya bisa diangkat ke permukaan dalam keadaan sudah meninggal.
Kapolsek Ajibarang, AKP Chalid Mawardi mengatakan, kematian kedua penguras sumur diduga akibat meghirup gas yang keluar dari mesin diesel. ''Namun, untuk mengetahui secara pasti penyebab kepastian, masih dilakukan penyelidikan,'' jelasnya