REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Kerusakan lapisan sedimen pada area sekitar fondasi Jembatan Nglongsor, Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, sudah terdeteksi sejak sebulan sebelum jembatan penghubung antarkota itu patah menjadi dua bagian, Kamis (12/3) dinihari.
"Sebulan lalu kami sudah laporkan adanya penurunan pada dasar sungai di sekitar fondasi jembatan," kata Kepala TU Pembantu UPT PU Binamarga Provinsi Jatim di Trenggalek, Lasminto, Kamis.
Ia menjelaskan, penurunan dasar sungai di area dasar jembatan diketahui berdasar permukaan sungai yang tidak lagi sejajar dengan lantai fondasi. "Dulu saat dilakukan 'flooring' (pembuatan lantai di sekitar pondasi) permukaannya sejajar dengan aliran sungai, tapi saat diperiksa bulan lalu terdeteksi turun sekitar satu meter," ungkapnya.
Tidak ada tindakan bisa dilakukan pihak PU Binamarga Provinsi Jatim. Menurut Lasminto, saat itu anggaran renovasi ataupun pembangunan kembali belum teralokasikan dalam APBD Provinsi Jatim 2015, sehingga masalah di Jembatan Nglongsor diberlakukan status dalam pengawasan.
"Setiap tiga bulan sekali petugas kami di kantor pembantu UPT PU Binamarga Provinsi Jatim di Trenggalek rutin melakukan pemeriksaan," katanya.