Kamis 12 Mar 2015 17:43 WIB

Risma: Mosok Bayi Belum Setahun Diajak Jihad

Rep: Andi Nuroni/ Red: Agung Sasongko
Walikota Surabya Tri Rismaharini menata bunga di halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/3).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Walikota Surabya Tri Rismaharini menata bunga di halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyesalkan masih ada warga Surabaya yang tergoda hijrah ke negeri orang untuk ikut berperang. Menurut Risma, konsep jihad yang selama ini dijadikan alasan kurang masuk akal.

“Ada bayi belum satu tahun. Mosok bayi diajak jihad,” kata sang Wali Kota kepada wartawan, Kamis (12/3).

Meski begitu, Risma menyampaikan, Pemerintah Kota Surabaya tetap akan berupaya melindungi hak-hak warganya. Berkenaan dengan kabar ditemukannya 16 WNI yang sebelumnya menghilang di Turki, Risma menyatakan akan secepatnya berkoordinasi.

“Saya akan coba menghubungi Kementerian (Luar Negeri) dan Kedutaan Besar (Indonesia) di Turki. Saya coba komunikasikan. Kalau mereka nggak punya tiket, ya, kita yang selesaikan,” ujar Risma.

Risma menginformasikan, hasil verifikasi Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Kota Surbaya, setidaknya delapan dari 16 WNI tersebut adalah warga Surabaya. “Yang enam itu satu keluarga, yang dua sebenarnya  warga Surabaya, tapi sudah lama tinggalkan Surabaya,” kata Risma.

Risma lanjut menyampaikan, jika kedelapan warga Surabaya itu berhasil dipulangkan, Pemerintah Kota Surabaya akan memberikan pendampingan. “Kita ada tenaga pendamping, kita lakukan pendekatan personal dan kita lihat perkembangannya,” kata dia. Andi Nurroni

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement