REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan meraih penghargaan Terbaik I Nasional pada bidang penanggulangan bencana daerah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB.
Penghargaan tersebut sekaligus melengkapi anugerah ADITANGGUH yang diterima Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh. Penghargaan itu diserahkan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla pada acara Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana antara BNPB dengan BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota se-Indonesia Tahun 2105, bertempat di Hotel Bidakara Jakarta pada Selasa (10/3).
"Penghargaan ini kembali memperkuat citra Pemerintah Kabupaten Banjar di tingkat nasional yang terus-menerus bersinar dengan prestasi yang membanggakan," ujar Sultan Khairul Saleh kepada ROL, Selasa (10/3).
BPBD Kabupaten Banjar dibentuk oleh Sultan Khairul Saleh pada 13 Mei 2011 melalui Perda Kabupaten Banjar No 11 Tahun 2011. Kehadirannya, menurut Sultan, telah mampu memberikan tindakan nyata untuk mengurangi masalah bencana alam di wilayahnya.
“Rasa bangga dan terima kasih saya sampaikan kepada seluruh jajaran BPBD Banjar yang selama ini terus bekerja keras dan siaga terhadap kerawanan bencana alam di daerah," ungkap Sultan Khairul Saleh. Menurut dia, strategi Kabupaten Banjar dalam menghadapi dan menangani bencana diawali dengan pembentukan BPPD.
Selain itu, pihaknya juga membentuk dua Desa Tangguh yaitu Desa Lawiran Kec Simpang Empat dan Desa Lumpangi Kec Pengaron, IPABANA di Kecamatan Cintapuri Darussalan, serta 17 Forum Bencana Berbasis Masyarakat. "Upaya penanganan pascabencana berupa rehabilitasi dan rekonstruksi, dan cepat tanggap menanggulangi bencana terbukti mendapat dari apresiasi tinggi pemerintah pusat,” kata Sultan Banjar itu.
Bersama jajaran BPBD Kabupaten Banjar yang dipimpin oleh H Sunarto ini, Sultan H Khairul Saleh juga terus
berkoordinasi untuk menggerak peran aktif dan partisipasi masyarakat untuk tanggap dalam mengatasi dan
menanggulangi bencana.
Hal itu, kata Sultan Khairul Saleh, dibuktikan dengan terbentuknya Forum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) di Kecamatan-Kecamatan. Hasilnya Pemerintah Kabupaten Banjar mampu bertindak cepat dalam pemulihan daerah yang terkena dampak serta penanggulan terhadap korban bencana.
Sultan Khairul Saleh mengaku terus memacu semangat Kepala BPBD Kabupaten Banjar H Sunarto dan juga
jajarannya untuk terus bekerja keras dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusian. Dalam menjalankan misi kemanusiaan, BPBD pun terus mengembang beberapa inovasi penanganan dini seperti Instalasi Pengolahan Air Bencana atau IPABANA, untuk penanganan air bersih serta pemanfaatan logistik yang efektif untuk para korban yang terkena musibah.
Dalam kesempatan tersebu, Kepala BPBD Kabupaten Banjar, H Sunarto didampingi Kabag Humas Rahmaddin MY menyatakan, penghargaan yang diperoleh Kabupaten Banjar ini tidak terlepas dari peran seorang sosok Sultan H Khairul Saleh yang memiliki wujud kepedulian terhadap kebencanaan yang luar biasa.
Menurut Sunarto, penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat, yang terkena bencana kekeringan. "IPABANA telah dioperasionalkan di sejumlah desa," paparnya.
Secara kimiawi, lanjut dia, air bersih yang tersedia tidak mengandung bahan kimiawi beracun, tidak mengandung zat – zat kimiawi yang berlebihan, tidak mengandung kuman – kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera dan bakteri pathogen penyebab penyakit, cukup yodium dan pH-nya antara 6,5 – 8,5.