REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Indonesia hingga kini belum mendapat "tanda-tanda" kepastian rencana kehadiran Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa (10/3).
"Terkait Pemimpin Korea Utara, sejauh ini belum ada 'hint' (tanda-tanda-red.)," kata Dirjen Urusan Asia-Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Yuri O.Thamrin menjawab pertanyaan wartawan yang menghadiri acara sarapan pagi bersama Menlu Retno L.P.Marsudi.
Sejauh ini, sudah ada 17 kepala negara dan pemerintahan yang memberikan konfirmasi rencana kehadirannya pada peringatan 60 tahun KAA yang akan berlangsung di Jakarta dan Bandung pada 19-24 April tersebut, kata Thamrin.
Di antara para pemimpin yang sudah mengonfirmasi rencana kehadirannya berasal dari negara-negara besar seperti Cina, Jepang dan Pakistan, katanya. Thamrin mengatakan jumlah pemimpin negara yang akan hadir diharapkan bertambah saat hari pelaksanaan acara semakin dekat.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno L.P.Marsudi mengatakan peringatan 60 tahun KAA tersebut akan menghasilkan tiga dokumen, termasuk dokumen dukungan pada Palestina. Dua dokumen lain berisi Pesan Bandung dan penguatan atas Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika, katanya pada acara sarapan pagi yang berlangsung di Gedung Pancasila Kemlu RI Jalan Taman Pejambon Jakarta Pusat itu.
Para wakil negara-negara peserta KAA, katanya, telah mulai membahas sejumlah hal yang terkait dengan substansi peringatan 60 tahun KAA dan 10 tahun Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika itu di New York, Amerika Serikat.
Menurut Menlu, peringatan 60 tahun KAA itu tidak hanya diisi dengan serangkaian pertemuan tingkat pejabat tinggi, menteri, dan kepala negara/pemerintahan tetapi juga KTT Bisnis Asia-Afrika. "Kita ingin memperkokoh Kerja Sama Selatan-Selatan untuk dapat berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan dunia," kata menteri luar negeri perempuan pertama dalam sejarah Indonesia itu.
Peringatan 60 tahun KAA yang berlangsung dari 19 hingga 24 April itu antara lain diisi dengan pertemuan tingkat pejabat tinggi (19/4), pertemuan tingkat menteri (20/4), dan pertemuan tingkat pemimpin (22-23/4) di Jakarta.