Selasa 10 Mar 2015 13:32 WIB

Wagub Minta Museum KAA Diperluas

Rep: Arie Lukhardianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Museum Konferensi Asia Afrika
Foto: wisatabandung.info
Museum Konferensi Asia Afrika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menilai museum Konferensi Asia Afrika (KAA) yang ada saat ini, terlalu kecil. Sehingga, dinilai tidak representatif untuk dijadikan tempat mengenang peristiwa besar dan bersejarah bagi bangsa ini. Oleh karena itu, Deddy meminta perluasan museum KAA.

"Museumnya cuma secuil. Bagaimana generasi muda kita bisa bangga dengan peristiwa sejarah bangsa kita," ujar Deddy usai menghadiri Dialog Cerdas Berbudaya dalam rangka peringatan 60 tahun KAA, di Bandung, Senin petang (9/3).

Deddy mengatakan, perluasan museum KAA pun sangat tepat untuk meningkatkan pariwisata, khususnya di Kota Bandung. Karena, museum ini, bisa menjadi ikon Kota Bandung. Deddy mengaku, meski memiliki keinginan yang tinggi, selama ini pihaknya kesulitan melakukan perluasan museum tersebut. Hal ini, terjadi karena kewenangan pengelolaan museum KAA yang berada di pihak Kementerian Luar Negeri.

"Ini punya MPR, pengelolaan Kemenlu. Pemprov bantu enggak boleh," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Museum KAA Kementerian Luar Negeri Thomas Siregar mengatakan, pihaknya menyambut baik keinginan Wagub Jabar tersebut. Bahkan,Thomas mengaku, sudah melakukan pembicaraan antara Pemprov Jabar, Kemenlu, dan MPR terkait perluasan museum.

"Kita prinsipnya sudah siap. Sebetulnya sudah ada pertemuan antara pemprov, kemenlu, MPR, sudah pembicaraan. Sekarang masih proses, tahap MoU," katanya.

Namun, kata dia, sejauh ini keinginan tersebut belum terpenuhi mengingat belum jelasnya kepemilikan Gedung Merdeka. Karena, selama ini MPR masih merasa memiliki. Tapi Pemprov juga punya kepres tahun 75 sebagai pengelola. ‘’Kami berkeinginan, museum KAA bisa segera dioptimalkan,’’ katanya.

Dikatakan Thomas, luas Gedung Merdeka mencapai 1.650 meter. Saat ini, yang digunakan untuk museum hanya 25 persennya. Jumlah pengunjung museum KAA sendiri, setiap harinya mencapai 600-1.000 orang. Thomas mengakui, saat ini luas museum kurang representatif mengingat jumlah pengunjung yang cukup banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement