REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Presiden Namibia Dr Hage Gottfried Geingob mengunjungi Museum KAA di Bandung, Jawa Barat, Jumat (31/8). Ini merupakan kunjungan Hage Gottfried Geingob yang kedua ke Museum AA.
Kepala negara di Afrika bagian barat daya itu sebelumnya pernah menginjakkan kaki di Museum KAA saat menghadiri perhelatan peringatan 50 Tahun KAA yang digelar di Bandung dalam rangkaian acara KTT Asia Afrika 2005 di Jakarta.
“Saya juga dulu ikut peristiwa itu (Langkah Bersejarah, red),” katanya kepada Kepala Museum KAA Meinarti Fauzie saat mendapat penjelasan tentang kisah Langkah Bersejarah dari edukator Museum KAA, Desmond S Andrian.
Dalam kunjungan itu, Presiden Hage Gottfried Geingob dengan tekun menyimak penjelasan kisah KAA mulai dari tahap latar belakang, perumusan, dan pelaksanaan hingga dampaknya terhadap perdamaian dunia.
Di ruang pameran tetap, kata Meinarti, Hage Gottfried Geingob sangat antusias melihat panil-panil situasi internasional menjelang KAA. Pasalnya, pada salah satu panil itu terdapat sebuah foto peristiwa yang terkait peristiwa di negaranya pada masa silam.
Meinarti menambahkan, di dalam ruang utama Gedung Merdeka, Hage Gottfried Geingob sempat memberikan sambutan singkat. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi pelayanan Museum KAA. Ia pun sempat meminta agar informasi terkait negara-negara Afrika dapat lebih banyak disajikan di Museum KAA.
Presiden Namibia yang berkunjung bersama 40 anggota delegasinya itu mengenakan setelan jas berwarna biru muda. Selama tur museum itu, ia didampingi pula oleh putrinya, Dangos Geingos.
Kunjungan Presiden Namibia kali ini merupakan kunjungan kenegaraan di Indonesia. Kunjungan itu berlangsung pada 29 Agustus hingga 1 September 2018. Pada Jumat (31/8), rombongan Presiden Namibia berkunjung ke Bandung. Selain ke Museum KAA, mereka juga mengunjungi PT Dirgantara Indonesia.
Dalam kunjungan yang bertujuan untuk menjajaki berbagai kemungkinan peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Namibia itu, Presiden Hage Gottfried didampingi pula oleh Duta Besar LBBP RI untuk Republik Namibia, Eddy Basuki.
Museum KAA adalah Unit Pelayanan Teknis di bawah koordinasi Direktorat Diplomasi Publik, Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI.