Senin 09 Mar 2015 19:30 WIB

Bayi Badak Putih Lahir di TSI Bogor

Bayi badak putih dengan induknya.
Foto: dok TSI
Bayi badak putih dengan induknya.

REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA -- Ketekunan seorang keeper badak putih (ceratotherium simum), Poniran (40 tahun) rupanya terbayar sudah dengan kelahiran satu bayi satwa bekulit tebal. Pria yang telah bekerja untuk Taman Safari Indonesia (TSI) sejak tahun 1990 ini merasa senang menjadi saksi kelahiran bayi satwa yang sekarang keberadaannya makin terancam punah.

Adalah seekor bayi badak putih jantan yang lahir normal pada Selasa, 10 Februari 2015 lalu sekitar pukul 17.30 WIB. Bayi ini merupakan anak dari Rimba dan Merdeka. Badak kecil dengan berat kurang lebih 75 kg ini pun merupakan kelahiran kedua di TSI, Cisarua, Kabupaten Bogor, setelah Merdeka yang lahir pada 15 Agustus 2003 silam.

Dengan kelahiran tersebut, saat ini TSI memiliki enam ekor badak putih, empat ekor jantan serta dua betina. Tentu saja, kelahiran satwa darat terbesar kedua setelah gajah di Lembaga Konservasi Eks-situ ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi TSI.

Direktur TSI, Jansen Manansang pun berharap kebanggan tersebut bukan hanya milik keeper maupun tim medis TSI saja tetapi juga bagi dunia. 'Masyarakat juga diharapkan ikut menjaga serta melestarikan spesies ini, mengingat keberadaan mereka  yang makin hari semakin terdesak akibat perburuan liar,' ujarnya dalam siaran persnya yang diterima Republika Online baru-baru ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement