Senin 09 Mar 2015 20:15 WIB

Warga Sukabumi Keluhkan Kualitas Beras OP

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas Bulog melakukan operasi pasar beras. Ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Petugas Bulog melakukan operasi pasar beras. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Pelaksanaan operasi pasar (OP) di Kabupaten Sukabumi baru digelar pada Senin (9/3). Pada kesempatan tersebut animo warga untuk membeli beras cukup besar.

Namun sayangnya, antusiasme warga ini harus dibayar dengan kekecewaan karena kualitas beras OP yang kurang bagus. Pelaksanaan OP tersebut digelar di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi.

‘’Awalnya, saya kira kualitas berasnya lebih baik atau sama dengan di pasaran,’’ ujar salah seorang warga Kecamatan Sukaraja, Elis Aristina (34 tahun). Pada kenyataanya ia mengaku kecewa karena beras tersebut berkualitas jelek.

Namun kata Eli, ia tetap memilih membeli beras tersebut karena harga beras tersebut cukup murah dibandingkan dengan yang di pasaran. Harga beras OP dijual Rp 7.400 per kilogram. Sementara harga beras di pasaran mencapai Rp 9.500 per kilogram.

Keluhan serupa juga disampaikan warga lannya Abdul Rojak (64). ‘’ Saya tetap membeli beras meskipun kualitasnya jelek,’’ terang dia.

Menurut Rojak, ia membeli beras dalam jumlah cukup banyak yakni sebanyak 20 kilogram. Rencananya, beras itu akan digunakan sebagai cadangan. Hal ini dikarenakan rasa khawatir tidak mampu membeli beras di pasaran yang semakin mahal dari hari ke hari.

Kepala Bulog Subdivre Cianjur Budi Setiawan membantah, beras OP yang disalurkannya berkualitas jelek. Ia menerangkan kualitas beras hanya mengalami penurunan karena sudah tersimpan di gudang selama hampir enam bulan.

Perubahan tersebut terang Budi seperti pada warna beras. Namun, jika beras tersebut dicuci akan kembali bersih seperti beras pada umumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement