Senin 09 Mar 2015 17:48 WIB

Gubernur Jatim Usulkan Gerakan Sadar Sanitasi

Rep: Andi Nurroni/ Red: Julkifli Marbun
Soekarwo
Foto: Antara
Soekarwo

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Manajemen sanitasi masyarakat Indonesia masih tergolong lemah, sehingga berkontribusi pada perkembangbiakan berbagai bibit penyakit. Mengingat arti penting pengelolaan air di lingkungan rumah tangga, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengusulkan gerakan sadar sanitasi.

Hal tersebut disampaikan sang Gubernur ketika menerima kunjungan Asosiasi Pemerintah Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI). “Gerakan sadar sanitasi ini sangat dibutuhkan untuk memberikan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan diri,” ujar Soekarwo di Ruang Kerjanya, Senin (9/3).

Gerakan sadar sanitasi, menurut dia, harus secara luas merangkul masyarakat. Ia mencontohkan, pemuda karang taruna bisa dilibatkan untuk menjaga saluran sanitasi di lingkungan rumah dan kampung mereka.

Selain karang taruna, kelompok lain yang bisa diberdayakan, menurut Soekarwo adalah mahasiswa. “Mahasiswa bisa dilibatkan peran sertanya pada saat melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) maupun kegiatan pengabdian masyarakat. Mereka bisa dilibatkan terhadap gerakan untuk menyadarkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan,” ujar dia.

Ia menekankan, gerakan sadar sanitasi merupakan langkah bijaksana membentuk kultur masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Gerakan sadar sanitasi ini harus melibatkan semua komponen masyarakat, tidak hanya menjadi program pemerintah.

“AKKOPSI bisa membantu pemerintah melalui upaya promotif yang dilakukan dengan cara menggerakkan dan mengkampanyekan hidup sehat dengan sadar sanitasi. Sedangkan, langkah preventif pemerintah mengupayakannya melalui Kementrian Kesehatan dan instansi kesehatan lainnya,” kata Soekarwo.

Soekarwo mengangkat contoh, beberapa waktu lalu, terjadi pencemaran di kali Surabaya. Air yang berada di kali Surabaya tercemar oleh limbah sabun cuci atau ditergen dan kotoran manusia, terutama ibu-ibu yang mengkonsumsi pil KB. Akibatnya, kata dia, ikan yang berada di kali tersebut mati dan gennya menjadi rusak.

“Inilah salah satu contoh, bagi kita untuk menggerakkan dan mengkampanyekan sadar sanitasi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Kultur inilah yang harus dirubah dan diajak hijrah untuk lebih peduli terhadap hidup sehat,” papar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua AKKOPSI yang juga Wali Kota Balikpapan Rizal Efendi menjelaskan, kedatangannya ke Jatim yakni ingin mengundang Gubernur Jatim di dalam pertemuan pada 25 Maret nanti di Bandung untuk mendiskusikan tentang sanitasi lingkungan.

Gagasan yang disampaikan Soekarwo, kata Rizal, bisa disampaikan pada pertemuan dengan para kepala daerah mendatang. “Sanitasi merupakan permasalahan yang harus difikirkan oleh setiap kepala daerah. Kesuksesan penataan sanitasi, akan mempengaruhi bahkan dapat meningkatkan harapan hidup dari masyarakat Indonesia,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement