Senin 09 Mar 2015 15:14 WIB
Rupiah melemah

Rupiah Anjlok, Jokowi: Tenang-Tenang Saja Kita

Rupiah Terus Merosot: Petugas menghitung uang rupiah dan dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Kamis (5/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Rupiah Terus Merosot: Petugas menghitung uang rupiah dan dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Kamis (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sempat menguat menjadi Rp 12.983 pada Jumat (7/3) lalu, setelah pada Kamis (6/3) menembus Rp 13.022, mata uang rupiah pada perdagangan hari Senin (9/3) ini kembali melemah. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat nilai rupiah sebesar Rp 13.047 per dollar AS.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan pelemahan itu terkait faktor global. Ia menyebutkan, fundamental ekonomi Indonesia masih baik, inflasi sangat rendah bahkan Januari kemarin deflasi. Yang kedua, index harga saham juga naik. Yang ketiga, pasar obligasi juga naik.

“Ini kan memang faktor global, faktor eksternal yang semua negara mengalami. Kita selalu bertemu dengan Gubernur Bank Indonesia (BI)  untuk mengantisipasi ini tetapi sekali lagi ini faktor global seluruh dunia juga mengalami. Jadi waspada tapi tenang-tenang saja kita,” kata Jokowi kepada wartawan di sela-sela kunjungannya ke LNG Arun, di Lhok Seumawe, Aceh, Senin (9/3) dikutip laman setkab.go.id.

Mengenai kemungkinan adanya krisis moneter terkait dengan pelemahan nilai tular rupiah itu, Presiden Jokowi menegaskan, pelemahan sekarang berbeda dengan dulu, saat rupiah meloncat dari Rp 2.000 menjadi Rp 15.000, dan Rp 18.000.

“Berbeda dong, loncatannya berapa kali. Ini yang paling penting sekarang selalu menjaga volatilitas pergerakan itu, yang paling penting itu,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement