Senin 09 Mar 2015 11:51 WIB

Lembaga Penyiaran di Bali Siap Hentikan Siaran

Seorang anggota Pecalang atau satuan pengamanan adat Bali berkomunikasi dengan rekannya saat memantau situasi pantai saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Pantai Kuta, Bali, Senin (31/3).
Foto: Wira Suryantala/Antara
Seorang anggota Pecalang atau satuan pengamanan adat Bali berkomunikasi dengan rekannya saat memantau situasi pantai saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Pantai Kuta, Bali, Senin (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Seluruh lembaga penyiaran di Bali menghentikan sementara siaran selama 24 jam saat umat Hindu melaksanakan Tapa Beratha Penyepian dalam serangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1937 pada 21 Maret 2015 mendatang.

"Itu merupakan salah satu bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai agama dan kearifan lokal Pulau Dewata," kata Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Bali I Nengah Muliarta di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, komitmen bersama penghentian sementara siaran selama satu hari penuh juga merupakan bentuk kepedulian atas upaya penghematan penggunaan energi atau konservasi energi.

Umat Hindu pada peralihan tahun baru saka itu melaksanakan tapa bratha penyepian yakni empat pantangan dan larangan yang meliputi tidak melakukan kegiatan/bekerja (amati karya), tidak menyalakan lampu atau api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan) serta tidak mengadakan rekreasi, bersenang-senang atau hura-hura (amati lelanguan).

Khusus lembaga penyiaran baik televisi maupun radio di Pulau Dewata telah berkomitmen untuk menghentikan sementara siaran selama satu hari penuh saat umat Hindu melaksanakan tapa bratha penyepian Tahun Baru Saka 1937.

"Komitmen bersama itu menjadi sebuah contoh bahwa industri penyiaran juga mampu mewujudkan sebuah industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ujar I Nengah Muliarta.

Dengan demikian industri penyiaran tidak hanya mementingkan aspek bisnis, namun juga tetap memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan.

Komitmen tersebut menjadi bukti bahwa lembaga di Bali tidak hanya menyuarakan konsep Tri Hita Karana, tetapi juga terlibat dalam mengimplementasikan konsep tersebut dalam berbisnis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement