REPUBLIKA.CO.ID, BALIGE -- Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara, mengalami kekurangan sedikitnya 64 ribu tabung elpiji tiga kilogram setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan sekitar 70 ribu konsumen, sebab kuota yang ditetapkan untuk wilayah tersebut hanya sebanyak 76.168 tabung.
"Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah konsumen elpiji tiga kilogram di Kabupaten ini mencapai 70 ribu kepala keluarga (KK), di luar pemilik usaha kecil menengah," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Tobasa, Marsarasi Simanjuntak di Balige, Kamis (5/3).
Jika diasumsikan pemakaian 70 ribu pelanggan itu rata-rata dua tabung, kata dia, maka kekurangan elpiji tiga kilogram di kabupaten yang terletak di pinggir Danau Toba ini lebih 90 persen dari kuota yang ditentukan.
Menurut dia, terjadinya kekurangan gas elpiji tiga kilogram di daerah tersebut, diduga akibat semakin banyaknya konsumen yang beralih dari penggunaan gas 12 kilogram ke tabung ukuran tiga kilogram, karena kuota tidak pernah mengalami perubahan.
Untuk itu, lanjut Marsarasi, secara rutin pihaknya terus melakukan pemantauan untuk memeriksa kelangkaan elpiji, baik di tingkat pengecer maupun distributor.
Ia menjelaskan, ada tiga agen Gas elpiji di daerah tersebut, yakni Toba Anugrah di Kecamatan Balige, Jaguas Hutapea di Laguboti dan CV Pantas di Kecamatan Porsea.
"Pemerintah daerah setempat menetapkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp16 ribu untuk elpiji tiga kilogram, mengacu kepada surat keputusan Bupati Tobasa nomor 59 tahun 2012 tanggal 27 Februari," sebut Marsarasi.
Akibat kurangnya elpiji tiga kilogram di pasaran maupun kios pengecer setiap bulan di Kabupaten Tobasa, banyak warga yang mengeluh dan merasa kewalahan, karena harga jual bisa mencapai Rp26 ribu per tabung.
Masrina Siahaan (55), salah seorang warga Balige berharap, pihak Pemkab Tobasa hendaknya segera dapat mengatasi persoalan tentang langkanya elpiji tiga kilogram saat ini.
"Kami berharap pemerintah daerah setempat segera menggelar operasi pasar (OP) elpiji untuk mengatasi kelangkaan gas yang sudah cukup lama dan sering terjadi. Kadang dengan sangat terpaksa kami harus membelinya di atas harga Rp26 ribu per tabung," katanya.