REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama tim penyelamat berhasil mengevakuasi pesawat Deraya Air PK DGB yang tergelincir di Bandara Wamena, Papua pada Rabu (4/3) sekitar pukul 15.24 WIT.
Kepala Kantor Perwakilan Deraya Air Papua Rahman Maulana di Sentani, mengatakan pagi ini sebanyak tiga orang anggota KNKT dan dua orang anggota Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) langsung melakukan investigasi.
"Berdasarkan informasi yang diterima, saat ini pesawat sudah ditarik ke tempat parkir pesawat sehingga landasan di Wamena sudah bisa dibuka," katanya, Kamis (5/3).
Rahman menuturkan meskipun pesawat sempat tergelincir, kondisi muatan yang terdiri dari bahan makanan dan bahan bangunan tidak rusak.
"Meskipun kondisi pesawat mengalami kerusakan hingga 60 persen, namun dapat disyukuri tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan muatan yang diangkut," ujarnya.
Dia menjelaskan dugaan sementara penyebab kejadian ini diakibatkan hujan, namun pihaknya belum dapat memastikan karena masih menunggu hasil investigasi dari tim KNKT dan DKUPPU.
Karena kejadian tersebut, untuk sementara Deraya Air akan berhenti beroperasi hingga tim KNKT dan DKUPPU selesai melakukan investigasi. Pesawat Deraya Air tergelincir pada penerbangan ketiga. Pesawat dengan rute Sentani-Wamena ini dipiloti Kapten Rene Pattisuli dan kopilot Suradi, biasanya memiliki empat flight dalam sehari ke Wamena.