Rabu 04 Mar 2015 18:47 WIB
Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Washington Post : Selamat Datang di Pulau Eksekusi, Bali Nine

Myu Sukumaran, anggota Bali Nine saat tiba di Nusakambangan, Rabu (4/3).
Foto: washingtonpost
Myu Sukumaran, anggota Bali Nine saat tiba di Nusakambangan, Rabu (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana eksekusi mati gelombang kedua yang akan dilakukan pemerintah Indonesia, menjadi sorotan tajam dunia Internasional. Bahkan, dalam kasus pemindahan duo Bali Nine dari Lapas Kerobokan menuju Nusakambangan, Rabu (4/3), sejumlah media menjadikannya laporan khas.

Washington Post, salah satu media ternama di Amerika, turut menyoroti pemindahan Andrew Chan dan Myu Sukumaran. Dalam laporannya, Rabu (4/3), Washington membuat laporan berjudul: Welcome to ‘Execution Island' Bali 9.

Laporan Washington menyoroti sikap bersikeras pemerintah Indonesia yang tetap melakukan eksekusi mati untuk duo pentolan Bali Nine tersebut. Washington Post bahkan mencermati dugaan bahwa jika eksekusi tetap dilakukan, maka hubungan harmonis Indonesia-Australia akan berubah.

"Indonesia dan Australia akan memasuki hubungan dalam masa yang sulit," tulis laporan Washington Post, mengutip the Telegraph, Rabu (4/3).

Washington juga membahas soal keberadaan Nusakambangan yang dikenal dengan "Alcatraz Indonesia". Menurut laporan tersebut, ada kemungkinan besar duo Bali Nine akan dieksekusi di suatu tempat bernama Nirbaya.

"Zona kematian mereka dikenal sebagai Nirbaya, sekitar tiga kilometer selatan penjara, sebuah jalur tanah sempit berkelok-kelok," tulis laporan tersebut. Sejak dibuka pada 1908, tambah laporan Washington Post, Nusakambangan dikenal sebagai 'pulau yang paling ditakuti di Indonesia'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement