Rabu 04 Mar 2015 16:56 WIB

2.000 Orang Ditargetkan Magang Kerja ke Jepang

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Dwi Murdaningsih
Buruh pabrik otomotif Jepang. Menyerap banyak tenaga magang
Foto: AP
Buruh pabrik otomotif Jepang. Menyerap banyak tenaga magang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan penempatan peserta magang kerja ke Jepang sebanyak 2.000 orang pada tahun 2015. Para peserta magang akan ditempatkan di sekitar 500 perusahaan yang menyediakan 60 jenis kerja.

Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri mengatakan, berdasarkan data Kemenaker hingga akhir 2014, pemerintah telah menempatkan peserta program magang ke Jepang 2014 sebanyak 35.351 orang dan sebanyak 32.062 orang sudah kembali ke Indonesia. "Saat ini yang masih ada di Jepang sebanyak 3.289 orang," katanya, Rabu, (4/3).

Magang ke Jepang  menjadi salah satu solusi alternatif dalam mengatasi masalah pengangguran. Program magang juga menjadi titik awal untuk membuka lapangan kerja baru melalui wirausaha mandiri.

Pemerintah, ujar dia, mendorong program magang sebagai program prioritas untuk mengurangi pengangguran. Juga mempercepat penyerapan tenaga kerja di pasar kerja dan membuka wirausaha baru.

Magang dapat mengembangkan keahlian kerja dan menumbuhkan dorongan etos kerja dan peningkatan produktivitas. Namun magang ke luar negeri bukan berarti pengiriman tenaga kerja ke luar negeri yang berorientasi mendapatkan penghasilan saja.

Magang, terang Hanif, merupakan upaya peningkatan kemampuan SDM mendekati standar kompetensi industri multinasional agar mampu bersaing di pasar kerja global.  Magang sendiri salah satu langkah konkrit dalam mempersiapkan kualitas sumber daya manusia menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.d

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement