Rabu 04 Mar 2015 15:02 WIB
Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Batu Akik Nusakambangan di Sela Kesibukan Jelang Eksekusi Mati

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Bilal Ramadhan
 Pengunjung memilih bahan batu akik pada pameran batu mulia atau batu akik Gem Stone Festival yang digelar Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung, Selasa (24/2). (Republika/Edi Yusuf)
Pengunjung memilih bahan batu akik pada pameran batu mulia atau batu akik Gem Stone Festival yang digelar Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung, Selasa (24/2). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Setelah para terpidana mati yang akan dieksekusi dipindah ke Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, kawasan Dermaga Wijayapura dipadati pengunjung. Para pengunjung ini bukan hanya mereka yang berkepentingan dengan pelaksanaan eksekusi.

Masyarakat Cilacap juga banyak yang datang ke kawasan dermaga hanya untuk melihat apa yang terjadi di dermaga resmi penyeberangan ke Nusakambangan. Hal ini rupanya tidak disia-siakan sebagian orang untuk memperoleh uang. Antara lain, dengan berjualan batu akik di sekitar dermaga. Tercatat ada tiga orang yang berjualan batu akik di sekitar dermaga.

''Lumayan mas. Mumpung batu akik lagi booming, jadi cukup banyak orang yang tertarik membeli batu akik,'' kata Daryanto (32), warga Desa Tambakrejo Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Rabu (4/3).

Dia memjual batu akik tersebut, dengan membuka lapak di pinggir jalan masuk menuju dermaga Nusakambangan. Berbaur dengan awak media elektronik, yang membawa mobil satelit untuk melakukan kebutuhan siaran langsung.

Sementara batu akik yang dijualnya, seluruhnya masih merupakan bahan batuan. Belum berupa batu akik yang sudah diasah berbentuk mata cincin atau perhiasan lain yang mengkilap. ''Semua bahan batu akik ini, asli dari Nusakambangan. Kualitasnya bagus, tidak kalah dengan batu akik dari daerah lainnya,'' jelasnya.

Selain Daryanto, ada dua pedagang batu akik lain yang juga menjajakan batu akik di sekitar dermaga. Bahkan salah seorang pedagang, menyediakan jasa mengasah bahan batu akik menjadi batu akik yang mengkilap.

Pembeli batu akik tersebut tidak hanya dari masyarakat yang ingin menyaksikan aktivitas yag brlangsung di sekitar Nusakambangan menjelang eksekusi. Namun juga dari kalangan wartawan, polisi maupun TNI yang bertugas melakukan pengamanan.

Sejak tiga terpidana mati yang terdiri dari duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran serta Raheem Agbaje Salame akan dipindahkan ke LP Nusakambangan, pengamanan di lingkungan dermaga Wijayapura memang diperkatat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement