Ahad 01 Mar 2015 17:20 WIB

Jangan Jadikan Harga BBM Alasan Naikan Harga Sembako

Rep: Yulianingsih/ Red: Esthi Maharani
BBM Subsidi
BBM Subsidi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti meminta agar kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium sebesar Rp 200 per liter mulai 1 Maret ini  tidak membuat harga kebutuhan pokok lain ikutan naik.

Haryadi meminta masyarakat terutama distributor untuk tidak menjadikan kenaikan harga premium sebagai alasan menaikkan harga lainnya. Dia berharap masyarakat harus realistis.

"Jangan seolah-olah didampak-dampakan karena harga BBM naik. Saya harap jangan memanfaatkan dengan menaikkan harga lainnya dengan dalih kenaikkan harga BBM,” katanya, Ahad (1/3).

Menurutnya, kebijakan kenaikkan harga BBM jenis premium itu dilakukan pemerintah pusat karena menyesuaikan dengan harga minyak dunia yang merangkak naik. Harga BBM premium di Jawa sebelumnya Rp 6.700/liter menjadi Rp 6.900/liter.

"Saya harap masyarakat memahami memahami itu," ujarnya.

Apalagi penentuan kenaikan harga BBM didasarkan harga minyak dunia. Artinya, ketika harga minyak dunia mengalami kenaikkan, masyarakat harus siap dengan harga BBM yang naik. Termasuk ketika harga BBM turun, konsekuensinya harga barang kebutuhan juga turun.

“Sebelumnya harga BBM sudah turun dua kali. Tapi harga-harga lainnya turun tidak signifikan. Mudah-mudahan masyarakat bisa mengantisipasinya, jangan ikut-ikut naik,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement