Ahad 01 Mar 2015 06:09 WIB

Rifai Darus Terpilih Menjadi Ketum KNPI

Logo KNPI
Logo KNPI

REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA--Putra daerah Papua terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Muhammad Rifasi Darus pada Kongres XIV yang digelar di Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Muhammad Rifai Darus yang akrab disapa MRD mengungguli saingannya Ahmad Sahroni dalam tahapan pemilihan Ketua Umum DPP KNPI sekaligus ketua tim formatur, yang berlangsung sejak Sabtu (28/2) malam dan baru berakhir Ahad (1/3) sekitar pukul 05.00 WIT.

Pemilihan berlangsung dalam dua putaran, setelah pada putaran pertama Rifai dan Sahroni meraih suara terbanyak pertama dan kedua, namun belum mencapai 50 persen tambah 1 untuk bisa langsung meraih kemenangan.

Pada pemilihan putaran pertama, diikuti oleh delapan kandidat calon Ketua Umum DPP KNPI, yakni Ahmad Sahroni, Muhammad Rifai Darus, M Guntur, Maruli Silaban, Arif Mustofa, Arnold Udam, Bintang Prabowo, dan Abidam C Yadash.

Pemilihan putaran pertama itu, Rifai meraih 88 suara dari total 184 peserta kongres yang memiliki hak suara, dan Sahroni meraih 80 suara.

Sedangkan perolehan suara terbanyak ketiga diraih Arif Mustofa yakni sebanyak sembilan suara, disusul Bintang Prabowo dengan empat suara, dan M Guntur dengan dua suara, serta Maruli Silaban satu suara.

Arnold Udam dan Abidam C Yadash sama sekali tidak meraih suara. Namun, bedanya Arnold hadir di depan peserta kongres, sementara Abidam tidak terlihat.

Satu suara dinyatakan abstain atau tidak ada pilihan untuk delapan kandidat calon Ketum DPP KNPI itu.

Dalam proses penghitungan suara, Sahroni dan Rifai sama-sama melejit dengan perolehan suara yang hampir berimbang, dan kandidat lainnya baru meraih suara pada pembacaan kertas suara ke-53, namun enam kandidat lainnya selain Rifai dan Sahroni meraih suara sangat minim hingga proses penghitungan berakhir.

Suasana sempat menegang usai proses pemilihan tahap pertama, ketika sejumlah peserta kongres bersuara lantang dan beberapa diantaranya menyalahkan presidium sidang yang berjumlah sembilan orang, tanpa alasan yang jelas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement