REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Hingga akhir Februari, baru tiga distrik (kecamatan) di Kabupaten Mimika, Papua yang telah menerima alokasi beras untuk masyarakat miskin (raskin) 2015. Kepala Kantor Seksi Logistik Timika Bambang Detakumila, Sabtu (28/2) mengatakan tiga distrik yang telah menerima alokasi raskin 2015 yaitu Mimika Baru, Mimika Timur Jauh dan Tembagapura.
Kendala utama keterlambatan penyaluran raskin 2015 di Mimika karena surat keputusan pagu alokasi raskin baru saja diterbitkan Pemkab Mimika dan para kepala distrik sedang mengumpulkan uang tebus raskin dari setiap Rumah Tangga Sasaran (RTS) atau penerima manfaat program tersebut. "Untuk Mimika Timur Jauh raskin yang sudah dialokasikan sebanyak 19 ton untuk jatah dua bulan (Januari-Februari), Mimika Baru sebanyak 58 ton untuk jatah tiga bulan (Januari-Maret) dan untuk Tembagapura baru sebagian dari total alokasi raskin Januari-Maret sebanyak 58 ton," ujar Detakumila.
Detakumila mengatakan program raskin 2015 di Kabupaten Mimika akan disalurkan ke 18 distrik (kecamatan) setempat. Sesuai SK penetapan pagu alokasi raskin Kabupaten Mimika 2015 itu, jumlah RTS penerima manfaat program raskin sebanyak 25.306 dengan jumlah alokasi raskin sebanyak 4.555 ton per tahun atau per bulan mencapai 379,590 ton. Adapun 15 distrik yang lain, katanya, masih mengumpulkan uang tebus raskin dari setiap warga penerima manfaat di wilayahnya masing-masing.
"Kami menunggu distrik-distrik menyetor biaya tebus raskin ke Bulog, lalu kami salurkan raskin sesuai alokasi per distrik masing-masing," ujar Detakumila.
Ia berharap raskin yang disalurkan tahun ini bisa sampai ke penerima manfaat. Bulog, katanya, hanya menanggung biaya operasional pengangkutan raskin hingga titik distribusi yakni di setiap ibu kota distrik. Sedangkan biaya operasional pengangkutan raskin dari titik distribusi ke setiap kampung penerima manfaat menjadi tanggung jawab distrik masing-masing. Hal inilah yang menjadi permasalahan selama ini karena tidak adanya biaya operasional untuk pengangkutan raskin dari ibu kota distrik hingga kampung-kampung.
Mungkin, kata dia kalau di distrik-distrik sekitar Kota Timika yang terjangkau dengan transportasi darat tidak menjadi masalah, tapi bagaimana dengan distrik-distrik di wilayah pegunungan dan pesisir pantai yang transportasi antarkampung menggunakan pesawat terbang atau perahu motor. Guna memenuhi kebutuhan beras bulog di Timika, pihak Bulog setempat akan mendatangkan secara berkala 1.000 ton beras bulog dari Jawa Timur.
Saat ini sebanyak 244 ton beras bulog sudah masuk di gudang bulog Timika, 384 ton masih berada di Pelabuhan Paumako dan sisanya 360 ton sedang dalam perjalanan dengan kapal dari Surabaya. Pihak Bulog Timika juga merencanakan mendatangkan sekitar 700 ton beras bulog dari Merauke sebagai satu-satunya kabupaten di Papua yang sudah berhasil melakukan swasembada pangan, khususnya beras.