Sabtu 28 Feb 2015 19:39 WIB

Alasan Perlunya Dibentuk Kawasan Melanesia-Indonesia

Peta erairan Sofifi, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut).
Peta erairan Sofifi, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Presiden Joko Widodo berkeinginan membentuk kawasan Melanesia dengan menggabungkan lima provinsi di kawasan timur yakni Maluku, Maluku Utara (Malut), Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur (NNT) dalam kawasan tersebut.

"Presiden sangat berkeinginan membentuk kawasan Melanesia di Indonesia sehingga menugaskan Menteri Koordinator (Menko) Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Tedjo Edhy untuk bertemu Gubernur lima provinsi tersebut di Ambon, Jumat (27/2)," kata Gubernur Maluku Said Assagaff kepada Antara, Sabtu (28/2).

Menko Polhukam Tedjo Edhy, menurut Gubernur Said, menjelaskan keinginan besar Presiden agar lima provinsi ini terlibat langsung dalam kawasan Melanesia dengan membentuk sebuah forum. Pertemuan khusus bersama Menko Polhukam tersebut, tandas Gubernur, menunjukan besarnya perhatian pemerintah pusat untuk membangun lima provinsi di kawasan timur tersebut.

Gubernur Said, menilai sangat wajar Presiden Joko Widodo menyatukan lima provinsi tersebut dalam sebuah lembaga, mengingat pada jaman orde baru lima daerah ini dikelompokan dalam wilayah pengembangan yakni "E", termasuk Timor Leste yang menjadi provinsi termuda di Indonesia dengan nama Timor Timur, sebelum akhirnya merdeka tahun 1999.

"Lima provinsi ini termasuk Timor-Timor (sebelum merdeka) diklasifikasikan dalam satu kawasan karena memiliki kesamaan dalam rumpun ras dan etnis Melanesia," katanya.

Gubernur mencontohkan masyarakat Fiji, Selandia Baru beberapa bahasa yang sama persis dengan digunakan di Maluku atau provinsi lain. "Kalau pernah ke Fiji, Selandia Baru, pasti kaget karena bahasa mereka hampir sama dengan kita karena dahulu kita semua berada dalam satu rumpun. Misalnya sungai warga Fiji menyebutnya kali atau way dan penyebutannya sama dengan provinsi di Indonesia Timur," ujarnya.

Ditanya, program yang akan diperjuangkan dalam kawasan Melanesia-Indonesia, menurut Gubernur, kebudayaan menjadi salah satu prioritas untuk membangun kerja sama dengan negara-negara di kawasan pasifik, di samping masalah sosial dan percepatan pembangunan.

"Sejumlah kawasan yang tergabung dalam negara pasifik rumpun Melanesia/ Melanesian Sperhead Groups (MSG) telah menyatakan ketertarikan untuk membangun kerja sama saling menguntungkan dengan pemerintah di lima provinsi ini," katanya.

Dia menambahkan, dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo akan mengundang secara khusus Gubernur dari lima provinsi tersebut untuk membicarakan persiapan pembentukannya lebih jauh dan program di masa mendatang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement