Sabtu 28 Feb 2015 19:23 WIB

JK Sebut Stok Beras Nasional Aman

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Didi Purwadi
Buruh mengangkut beras untuk didistribusikan ke sejumlah kecamatan di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Rabu (18/2).
Foto: Antara
Buruh mengangkut beras untuk didistribusikan ke sejumlah kecamatan di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Rabu (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau persediaan beras di Bulog, Makassar, Sulawesi Selatan. Tinjauan ini dilakukan setelah sempat melonjaknya harga beras akibat kurangnya distribusi.

Kalla pun mengecek kondisi beras sebanyak 1,4 juta ton yang digunakan untuk stok nasional. Ia pun menegaskan stok beras nasional tersebut akan tetap aman. Terlebih pada Maret dan April akan ada masa panen raya.

"Artinya stok nasional yang 1,4 juta (ton) itu secara fisik ada, tadi kan penuh gudang. Saya bilang, kenapa belum keluar, ya karena tidak ada perintah. Kalau di sini, kau tanya itu," kata JK di Pangkalan TNI AU Hasanuddin, Maron, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/2).

Kalla menjelaskan stok beras pada musim panen pun akan mencapai tiga juta ton beras. "Kalau begini, katakanlah stok nasional sampai 500 ribu-600 ribu ton tidak apa-apa, jadi keluarkan pun 1 juta ton tidak apa-apa," jelasnya.

Sulawesei selatan ini merupakan sentra beras nasional yang stok berasnya dikirimkan ke 22 daerah lainnya. JK mengatakan dengan masa panen raya beras pada Maret dan April akan berdampak pada penurunan harga beras yang meroket ini.

Menurut dia, harga beras dipatok dengan tidak membebani baik masyarakat miskin dan petani. "Jadi beras itu jangan ditahan juga terlalu rendah, juga terlalu tinggi jadi harga sekitar HPP. Jadi harga di pasar sekitar Rp 8.000-9.000 itu bagus, disitu supaya petani juga dapat pendapatan baik," jelas Kalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement