REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Figur Hatta Rajasa dinilai banyak kalangan lebih pas memimpin Partai Amanat Nasional. Hatta dinilai lebih mampu membangun komunikasi kader partai hingga level grass root. Selain itu Hatta dinilai mampu membangun PAN ke depan lebih besar lagi.
Demikian rangkuman pandangan dan analisa pengamat politik dari Habibie Center Bawono Kumoro, pengamat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Firman Noor, dan pengamat politik Bima Arya jelang Kongres PAN di Bali, akhir pekan ini.
Menurut Bawono Kumoro, hasil polling terbaru dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan Hatta lebih baik dari Zulkifli. "Jika dilihat dari kualitas komunikasi politik terhadap para kader, Hatta dinilai paling baik di mata para kader PAN," ujar jebolan Universitas Paramadina ini ketika dihubungi melalui telepon, Jumat (27/2).
Sensus CSIS dilakukan pada 16-19 Februari 2015 juga menunjukkan para Ketua DPD PAN sangat menghargai keberhasilan Hatta dalam menaikkan perolehan suara pada Pemilu 2014.
"Hasil sensus nasional CSIS dimana 42,77% ketua-ketua DPD PAN mendukung Hatta Rajasa menunjukkan prestasi dalam menaikkan suara di pemilu lalu sangat dihargai mayoritas elite dan kader partai tersebut, ungkap Bawono.
Dengan prestasi itu, Bawono menilai Hatta memiliki modal bagus menuju pemilihan Ketua Umum PAN.Sementara itu pengamat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor juga menyampaikan bahwa selama satu periode memimpin PAN, track record Hatta cukup berhasil.
Bawono menilai Hatta sebagai kader PAN yang beken, di daerah pun lebih mendukung Hatta dibanding Zulkifli. Apalagi dengan figur Hatta yang berhasil menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto, ini menjadi nilai plus tersendiri.
Hatta juga dinilai berhasil meningkatkan suara PAN diantara kecenderungan suara Partai Islam lain yang mayoritas turun. "Ini yang jadi kelebihan Hatta dibanding Zulkifli, ujar Firman.