REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Majelis ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi akan mengumpulkan puluhan ulama pada Jumat (27/2). Dalam kesempatan tersebut akan dibahas masalah batu akik yang saat ini sedang menjadi pusat perhatian masyarakat.
‘’ Ada 40 ulama yang diundang untuk membahas masalah batu akik,’’ ujar Sekretaris MUI Kota Sukabumi Muhammad Kusoy, Jumat (27/2). Pada kegiatan tersebut akan dibahas tema mengenai batu akik antara kesenangan dan kemusrikan.
Dikatakan Kusoy, tema ini diangkat karena masyarakat saat ini memang tengah menyukai batu akik. Dikhawatirkan, ada sejumlah masyarakat yang menyimpang akidahnya karena menganggap batu akik mempunyai kekuatan.
Menurut Kusoy, pemakaian batu akik tidak bermasalah sepanjang hanya untuk kesenangan dan aksesoris. Namun, jangan sampai ada keyakinan yang menyimpang dari akidah dan nilai-nilai agama.
Ketua Umum Persatuan Umat Islam (PUI) Kota Sukabumi Munandi Saleh mengatakan, maraknya pengggunaan batu akik memberikan dampak positif pada bidang ekonomi. Namun, di sisi lain jangan sampai ada anggapan batu akik tersebut mempunyai kekuatan lain.
‘’ Batu biasa saja tidak ada kekuatan,’’ terang Munandi. Ia berharap pemakaian batu akik tidak berhubungan dengan keyakinan tertentu.