Rabu 25 Feb 2015 17:38 WIB

Kapolda Sulselbar Serahkan Pemeriksaan Abraham Samad ke Penyidik

Kapolda Sulselbar Anton Setiadji.
Foto: Prajuritbhayangkara
Kapolda Sulselbar Anton Setiadji.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Inspektur Jenderal (Irjen) Anton Setiadji mengatakan pemeriksaan lanjutan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Abraham Samad diserahkan ke penyidik.

"Pemeriksaan lanjutan diserahkan sepenuhnya ke penyidik, saya tidak tahu persis pastinya kapan," kata Anton saat ditanya ihwal kelanjutan pemeriksaan Abraham di Makassar, Rabu (25/2).

Menurutnya, melihat dari perkembangan kondisi kesehatan Abraham Samad sampai saat ini belum memberikan informasi tentang kesehatannya maka belum bisa dipastikan kapan pemeriksaan lanjutan digelar. "Masih ditunggu perkembangan kesehatan beliau, kan waktu diperiksa kemarin mengalami ganguan kesehatan," ujarnya.

Direktorat Reskrim Umum Polda Sulselbar sebelumnya menunda pemeriksaan mantan Direktur LSM Anti Corupption Committee ini karena mengalami gangguan kesehatan pada Selasa 24 Februari 2015. Abraham mengalami gangguan kesehatan pada lambungnya atau sakit maag dan terlihat letih saat menjalani pemeriksaan di kantor polisi setempat.

"Abraham mengalami ganguan kesehatan dan terlihat masih lemah sehingga pemeriksaan dihentikan sementara dan akan dilanjutkan dalam waktu tidak terlalu lama," kata Kabid Humas Polda Sulselbar Komisaris Besar (Kombes) Endi Sutendi.

Dia menyebutkan, dalam pemeriksaan itu Abraham dicecar 15 pertanyaan oleh penyidik seputar apakah ada peran yang dilakoni untuk membantu tersangka Feriyani Lim yang kini berstatus tersangka dalam dugaan pemalsuan dokumen kependudukan tersebut.

"Ada 15 pertanyaan namun karena beliau kurang sehat makanya ditunda, tidak ada alasan lain memang keluhan kesehatan. Pemeriksaan dilakukan satu setengah jam," kata Endi kepada wartawan.

Saat ditanyai apa pertanyaan yang diajukan kepada Abraham, kata dia, hanya seputar kasus yang disangkakan kepadanya mengenai pemalsuan dokumen kependudukan tidak lebih dari itu.

Sebelumnya, Abraham ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan pemalsuan dokumen kependudukan untuk pembuatan paspor atas nama Feriyani Liem 2007 lalu yang menyeret dirinya. Saat pemeriksaan, alumnus Ilmu Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin tersebut membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya dan menyakini dirinya tidak bersalah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement