Selasa 24 Feb 2015 10:54 WIB

Sultan HB X: Ketegangan Indonesia-Australia tak Pengaruhi Wisatawan

Rep: neni ridarineni / Red: Ani Nursalikah
Sejumlah wisatawan asing saat berkunjung ke kawasan Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Magelang, Jawa Tengah.
Foto: Antarafoto
Sejumlah wisatawan asing saat berkunjung ke kawasan Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Magelang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X mengatakan hubungan antara pemerintah  Australia dan Indonesia tidak akan mempengaruhi wisatawan.

"Saya kira tidak ada pengaruhnya.  Ini  pengaruhnya hanya sementara saja," kata Sultan pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta, Senin (23/2).

Hal senada juga dikemukakan dosen psikologi lulusan doktor dari Australia dan pernah mendapat penghargaan dari Menteri Luar Negeri Australia Diana Setiyawati. Menurut dia, hubungan RI-Australia wajar jika pasang surut.

"Karena meski tetangga dekat, budaya dan ideologi kita berbeda. Jadi kadang ada hal-hal yang memang tidak pas dipandang dari masing-masing negara," kata dia pada Republika, Senin (23/2).

Dian menambahkan warga Australia sendiri banyak yang tidak sepakat dengan manuver Perdana Menteri Tony Abbott. "Orang-orang kampus saya di Melbourne sampai kadang malu sendiri jika membicarakan PMnya," ujar Diana yang kuliah S3 di University of Melbourne ini.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanto mengatakan wisatawan Australia termasuk urutan ke tujuh yang datang ke DIY. Jumlah wisatawan asing yang terbanyak  datang ke DIY  adalah Belanda, Jepang, Malaysia, Prancis, AS dan Singapura.  Tahun lalu jumlah wisatawan Australia yang datang ke DIY mencapai 13.560 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement