Selasa 24 Feb 2015 06:30 WIB

Tanah Longsor Dominasi Bencana Alam di Jateng

Tanah longsor
Tanah longsor

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Jawa Tengah Sarwa Pramana mengungkapkan bahwa tanah longsor mendominasi bencana alam di Jateng pada periode 1 Desember 2014 hingga 20 Februari 2015.

"Selama periode tersebut tercatat sebanyak 341 kejadian bencana alam di Jateng dengan rincian 185 tanah longsor (112 korban jiwa), 77 banjir (satu korban jiwa), dan 79 angin puting beliung (empat korban jiwa)," katanya di Semarang, Senin (23/2).

Menurut Sarwa, berdasarkan data tersebut mulai ada pergeseran peristiwa bencana alam karena banjir mendominasi selama 2014. "Dengan adanya pergeseran tren bencana alam itu menunjukkan bahwa hampir seluruh kabupaten/kota di Jateng mempunyai potensi tanah yang rawan bergerak," ujarnya.

Terkait dengan potensi tanah yang rawan bergerak itu, kata dia, ada pemukiman warga yang harus direlokasi pada 2015 antara lain, Cilacap, Karanganyar, Pemalang, Pekalongan, dan Banjarnegara. Ia menjelaskan bahwa banyaknya peristiwa bencana alam tanah longsor itu disebabkan oleh cuaca ekstrem, tata kelola tanah yang kurang maksimal, serta masyarakat belum memahami struktur tanah yang dijadikan tempat tinggal.

"Oleh karena itu, perlu dilakukan studi tentang struktur tanah oleh para ahli agar lokasi tanah aman dan bahaya untuk dijadikan hunian bisa diketahui oleh masyarakat," katanya.

Pemprov Jateng melalui BPBD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota berencana memasang alat mitigasi bencana alam di daerah-daerah guna mengantisipasi tanah longsor karena hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan terjadi hingga awal Maret 2015. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana diimbau untuk segera pindah ke lokasi yang aman saat turun hujan deras selama beberapa jam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement