Senin 23 Feb 2015 15:58 WIB
Kisruh Lion Air

Ditalangi AP II, Lion Air: Kami tak Alami Masalah Keuangan

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Calon penumpang menunggu di depan loket maskapai Lion Air di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (20/2).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Calon penumpang menunggu di depan loket maskapai Lion Air di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pembayaran dana refund (pengembalian kembali) tiket calon penumpang Lion Air pada Jumat (20/2) lalu memaksa PT Angkasa Pura II untuk menyiapkan dana talangan sebesar Rp 4 miliar. Meski akhirnya total dana refund yang terserap hanya Rp526 juta.

Tindakan AP II yang rela meminjamkan duitnya untuk Lion Air membuat banyak pihak bertanya-tanya. Apakah Lion Air memiliki masalah keuangan sehingga tidak mampu menyiapkan dana refund secara sigap?

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengungkapkan, tidak ada masalah keuangan yang dialami oleh Lion Air saat ini. Edward menjelaskan, dana talangan dari AP II terpaksa diterima karena melihat kondisi di lapangan yang mendesak, di samping tidak adanya dana tunai yang cukup dimiliki Lion Air di bandara.

"Lion Air tidak ada masalah dengan keuangan kami. Sampai hari ini pembayaran operasional seperti bahan bakar dan sewa pesawat tidak ada yang tertunda. Silahkan cek di mitra-mitra kami apakah ada penundaan pembayaran," jelas Edward kepada awak media, Senin (23/2).

Edward menambahkan, total dana talangan sebesar kurang lebih Rp 526 juta juga telah dikembalikan Lion Air kepada PT Angkasa Pura II. Terkait dengan total penumpang yang telah melakukan refund hingga hari ini, Edward belum bisa memberikan angka yang pasti.

"Sampai hari ini kira-kira sudah ada 98 persen penumpang yang melakukan refund," ujarnya. Angka 98 persen termasuk dengan penumpang yang mengalami pembatalan penerbangan pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari. Pembatalan penerbangan waktu itu dilakukan untuk meredam efek domino yang terjadi sejak Rabu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement