REPUBLIKA.CO.ID,
KUTA -- Pangkalan Udara Ngurah Rai, Bali, siap mengamankan pemindahan dua terpidana mati warga Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan yang merupakan anggota sindikat narkoba, Bali Nine.
"Kami siap untuk itu (pengamanan pemindahan Bali Nine)," kata Komandan Lanud Ngurah Rai, Kolonel Sugiarto di Bali, Senin (23/2).
Menurut dia, pihaknya siap melakukan pengamanan saat kedua narapidana itu dipindahkan melalui pintu khusus di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai. Namun ia tidak menyebutkan secara detail pemindahan.
Sementara itu terkait tiga unit pesawat tempur jenis Sukhoi yang bersiaga di Base Operasi Lanud Ngurah Rai, Sugiarto menjelaskan bahwa tugas utama dari penyiagaan pesawat canggih itu karena digunakan untuk kegiatan pengamanan wilayah perbatasan.
"Pesawat sukhoi itu dalam rangka pengamanan perbatasan di wilayah udara. Itu merupakan operasi rutin setiap tahun," ujarnya.
Tiga pesawat tempur buatan Rusia itu diterbangkan dari Makassar, Sulawesi Selatan, pada Ahad (22/2). Rencananya akan bersiaga hingga 1 Maret 2015.
Meski digunakan dalam rangka kegiatan operasi pengamanan perbatasan dengan Operasi Pertahanan Udara Nasional, kata dia, tidak menutup kemungkinan digunakan untuk pengawalan udara saat dua narapidana itu menuju Pulau Nusakambangan di Jawa Tengah.
"Barang kali bisa seperti itu, tetapi itu bukan keputusan kami karena kami hanya menerima perintah dari atasan. Tugas utama dari pesawat itu adalah dalam rangka pengamanan wilayah," ucapnya.