Jumat 20 Feb 2015 20:55 WIB

Wartawan Bekasi Dikeroyok Preman

Rep: C10/ Red: Ani Nursalikah
Premanisme (ilustrasi)
Premanisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kota Bekasi, Jawa Barat sedang dihebohkan dengan kasus kekerasan terhadap wartawan. Kali ini korban kekerasan menimpa wartawan surat kabar Radar Bekasi (Jawa Pos Grup) Randy Yasetiawan Priogo (27 tahun).

Randy mengaku dirinya dianiaya tiga orang tak dikenal ketika sedang bertemu dengan dua orang elit politik dari Partai Amanat Nasional (PAN).

"Sebelum saya dipukuli, saya sempat dimaki-maki terlebih dahulu oleh politisi PAN," ujar Randy kepada Republika, Jumat (20/2)

Randy melanjutkan, awalnya ia dihubungi ketua DPC PAN Bekasi Utara Iriansyah pada pukul 13.00 WIB. Kemudian ia diundang oleh Iriansyah ke sebuah rumah makan Bumbu Araunah di Jalan Serma Marzuki, Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Undangan tersebut dimaksudkan untuk klarifikasi pemberitaan yang dimuat Radar Bekasi edisi Rabu (18/2).

Ketika Randy tiba di rumah makan Bambu Araunah pada pukul 17.00 WIB, Kamis (19/2), ia bertemu dengan ketua DPD II PAN Kota Bekasi Faturrahman dan Iriansyah. Kemudian ia dimaki-maki.

"Setelah dimaki-maki, saya dihampiri tiga orang tak dikenal, kemudian saya dipukuli," ujar Randy.

Menanggapi kasus tersebut, Dewan Pimpinan Pusat PAN Didi Suprayanto mengatakan jika ada kader PAN yang melakukan tindak kriminal, maka ia harus diproses secara hukum. DPP PAN juga akan melakukan klarifikasi. Menurut Didi, partai PAN akan bertindak tegas terhadap kadernya.

"Tidak hanya dipidana jika seorang kadernya melakukan tindakan kriminal, tapi ia juga akan diberhentikan dari pengurus partai," ujar Didi.

Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independent Indonesia (AJI) Suarjono menyesalkan dan mengutuk segala jenis kekerasan terhadap jurnalis. Ia berharap pihak kepolisian mengusut tuntas pelakunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement