Jumat 21 Dec 2012 07:12 WIB

Wartawan RRI Ini Dikeroyok Juru Parkir

Kartu pers wartawan Indonesia (ilustrasi)
Foto: portaliga.com
Kartu pers wartawan Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Seorang reporter Radio Republik Indonesia (RRI) Bandarlampung, Agung Ghazaldi, menjadi korban pemukulan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh juru parkir di pelataran parkir Swalayan Simpur Center Bandarlampung, Kamis (20/12) petang.

"Ya, saya sudah menjadi korban pemukulan dan pengeroyokan juru parkir di Simpur Center Kamis sore tadi," kata Agung, saat melaporkan kasus itu di Polresta Bandarlampung, Kamis malam.

Menurut Agung, kejadian berlangsung sekitar pukul 17.30 WIB saat dirinya hendak memarkirkan sepeda motornya di kawasan parkir Simpur Center dan mengunci motornya. Tiba-tiba seorang petugas parkir melarangnya melakukan hal itu.

"Ya wajar dong kalau saya mengunci stang sepeda motor itu, karena demi keamanan kendaraan milik saya, kenapa mesti dilarang," ujarnya.

Dia menjelaskan, dirinya kemudian berinisiatif memindahkan kendaraannya. Namun setelah akan dipindahkan ternyata sepeda motornya secara tidak sengaja mengenai kaki juru parkir tersebut.

"Nah dari situlah akhirnya juru parkir lainnya datang dengan nada keras, dan langsung memukuli saya, mereka tidak hanya satu orang melainkan beramai-ramai mengeroyok tanpa mendengar penjelasan lagi," ujar Agung lagi.

Ia menegaskan kejadian tersebut sudah dilaporkan kepada pihak yang berwajib agar dapat segera ditindaklanjuti secara hukum.

"Saya sudah lapor polisi, biar polisi yang menentukan siapa yang benar dan salah," katanya menegaskan.

Akibat peristiwa tersebut, Agung mengalami luka di bagian pipi sebelah kiri, dan telah diperiksakan ke RS Abdoel Moeloek Bandarlampung untuk perawatan sekaligus divisum guna mengetahui kondisi luka yang dideritanya.

Jimmy, Wakil Kepala Satuan Pengamanan (Satpam) Swalayan Simpur Center membenarkan adanya keributan yang melibatkan Agung dan juru parkir di lokasi parkiran Simpur Center itu.

"Kejadiannya sekitar pukul 17.30 WIB, namun secara persis saya tidak mengetahui permasalahan yang terjadi," katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan mediasi kepada kedua belah pihak karena pengelola parkir yang berada persis di depan swalayan itu bukan dikelola oleh manajemen perusahaan pengelola Simpur Center.

"Parkiran itu tidak satu manajemen dengan Simpur, ada pihak ketiga yang mengelolanya," ujarnya lagi.

Meskipun demikian karena kejadian tersebut terjadi dalam lingkup Simpur Center, pihaknya akan berupaya untuk memediasi. namun pihak Agung menyatakan tetap akan membawa permasalahan tersebut ke pihak kepolisian.

"Ya kami sebagai fasilitator tidak mungkin menahan dia (Agung -Red) untuk tidak membawa permasalahan tersebut ke pihak kepolisian," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement